16 September 2012

Seriously, JB?

Muak banget ngeliat fans Justin Bieber yang fanatik kek taik.
Setiap orang punya hak untuk menyampaikan pendapat. Gua setuju itu. Tapi kalau misalnya pendapat yang kamu berikan itu isinya sampah, gua gak setuju. 

Barusan gua menemukan spesies penggemar berat yang sepertinya sudah gila. Fans-nya JB! Yah, waktu lagi trendingnya si JB itu semua wanita bergejolak, dan banyak yang menyukai dia. Gua ,sih, yah biasa-biasa aja lah. Gua gak bakal sampai "Oh, my God! JB, I love you so much till the end of the world. You are my saviour forever" dan segala tetek banget menjijikkan seperti itu. Duh!

Gua punya idola, seperti Park Yoo Chun, Rainie Yang, Alan Luo, IU, dan Jang Woo Young. Tapi seberapa sukanya gua sama mereka, rasanya gua gak pernah terlalu mengejek orang menggunakan nama mereka. Oke, gua jujur, gua pernah bilang sama teman gua, kalau idola gua lebih bagus dari mereka. Tapi itu cuma bercanda DAN itu dulu. Belakangan ini, gua gak se-gimana gitu lagi sama idola gua. Bukan maksudnya gua gak suka lagi sama mereka, tapi gua merasa menjijikkan kalau terus mengatakan mereka lebih baik dari orang lain. Untunglah saudari gua mengingatkan gua, kalau gak gua bisa terjangkit virus fanatik. Yah, apapun bentuknya dan alasannya, gua tetap pernah begitu lah. 

Seingat gua waktu JB terkenal di negara ini dengan lagu Baby-nya, banyak orang yang mengira dia itu cewek! Bahkan waktu gua pertama kali dengar lagunya, gua pikir, "Ini cowok tapi suaranya cempreng abis!". Dan karena itu gua gak menganggap dia sebagai idola gua. Oke, Fine. 

Seberapa cintanya kamu sama idola kamu, jangan pernah terjerumus terlalu dalam, kawan. Jangan pernah menjadi "mirip" mereka, jadilah diri sendiri, Be A Real You! Betul gak? Seberapa sukanya sama mereka jangan lupakan diri sendiri dan keluarga, jangan jadi fanatik berat. 

Jadi sebetulnya saat gua melihat satu video di Youtube, gua bertemu dengan satu komentar paling memuakkan yang pernah gua temuin. Isinya kurang lebih begini, "Alasan kenapa JB lebih bagus dari video ini, 1. JB setidaknya bisa bahasa Inggris tidak seperti yang satu ini, 2. Tidak pernah tidak mengormati musik dengan bahasa aneh tidak mendidik 3. JB itu cute 4. JB bisa menari tidak seperti dia 5. JB itu orang Amerika dan itu beradab 6. JB bukan komunis 7. Lagu JB sebenarnya bagus 8. Video JB #1 di seluruh pelosok Youtube"

Jujur aja, kalau kamu yang baca komentar seperti itu, apa yang kamu pikirkan? Kalau gua seperti yang udah gua bilang, menjijikkan banget, fanatik abis! Rasanya ada yang miring di otak orang itu. Gua terangin aja yah, video itu videonya Gangnam Style!

Kalau perlu gua buat asalan kenapa orang itu menjijikkan nih, 1. Video-nya aja dari negara Korea, ya iyalah lagunya gak pakai Inggris. 2. Seperti nomor satu, lagunya itu pakai bahasa Korea! 3. Speechless 4. Suka-suka orang donk 5. Korea juga negara dan beradab, (Indonesia juga negara dan itu udah diakui, cuy) 6. Korea Selatan bukan negara komunis, bung! 7. Terserah. 8. Gua akui, kok.

Lah, lih, loh, sekarang gua yang ngerasag gak berpendidikan jadinya. Tapi memang benar gua gak suka spesies fanatik seperti itu. Semoga aja dia bisa berubah dari balasan komentar orang lain yang gak suka sama dia. Dan semoga nama baik Justin Bieber bisa tetap utuh. Say no to Fanatic!

Lanjut Baca »

Beda Luar Beda Dalam

Seperti kata pepatah mengatakan, "Don't jugde book by its cover". Jangan menilai buku dari luarnya. Jangan menilai sesuatu dari luarnya, tapi dari dalamnya.

Di dunia bisnis, pepatah yang satu ini terdengar "miring", tidak sesuai bagi mereka. Yah, kalau misalnya kita melihat sesuatu yang tidak menarik dari luarnya, pasti kita menyangka dalamnya juga tidak menarik bukan? Nah, karena itulah, untuk membuat bisnis apapun tetap berjaya, sebuah perusahan bisnis harus memaksimalkan penampilan luarnya sekaligus dalamnya. Baru dengan begitulah produk mereka bisa laku di pasaran.

Di jaman sekarang, semuanya sudah mulai jungkir balik. Yang baik jadi buruk, yang salah jadi benar. Luarnya bagus dalamnya gak. Kalau pepatah mengatakan "Don't judge book by its cover" dengan maksud dalamnya itu bagus jadi kita jangan menilai luarnya, sekarang gua merasa luarnya itu bagus tapi jangan hanya liat luarnya. Karena dalamnya bisa aja memuakkan!

Pernah suatu kali gua jalan-jalan di suatu tempat. Ada deretan cafe dan tempat makan disana. Ayah gua melihat satu tempat makan dan penasaran mau makan disana. Dari luarnya tempat itu terlihat begitu elegan, jadi kami memutuskan untuk mencoba menikmati makanan disana. Eh, eh bukannya menikmati, justru terbebani. Dari pertama masuk kesana sampai keluar dari sana, gua gak merasa ada yang spesial.

Saat duduk disana, gak ada satupun pelayan yang menghampiri kami. Ohmygod! Baru setelah karyawan disana memanggil satu sama lain, satu karyawan keluar bagaikan kambing lemah tak berdaya yang terpaksa harus meladeni kami. Setelah memesan makanan, pelayan itu pergi. Kami menunggu dan terus menunggu. Rasanya begitu lama sekali sampai gua mengganti kursi, parahnya lagi ayah gua merokok pula. Penderitaan banget waktu itu, gua paling benci orang lagi merokok. Setelah beberapa saat, makanan pun datang. Kami memesan dua mangkuk mie, satu otak-otak, ceker ayam, dan tiga kelapa. Mie dan otak-otak sudah ada di atas meja. Gua yang lagi lapar, mencucuk otak-otak itu dan gua masukkin ke mulut. Biasanya kalau orang lagi lapar, apapun yang masuk ke mulut bakal terasa enak. Tapi ini gak sama sekali! Makanannya gak fresh dan gak enak. Cih! Semua makanan yang tersaji di atas meja itu gak habis. Untunglah ada es kelapa yang menenangkan sejenak. Dari semua makanan yang disajikan, hanya kelapa itu saja yang menurut gua pantas dimakan. Setelah tidak puas dengan makanan kami pun memanggil bill. Ohmygod! Kami hanya bertiga dan billnya mencapai angka dua ratus! Wah-wah, gua sampai gak habis pikir. Makanannya sudah gak enak, servicenya gak bagus, harganya pun melambung tinggi. Pada saat itulah, gua bilang "Don't judge book by its cover".

Beda luar beda dalam. Memang luarnya bagus tapi dalamnya sampah. Itu tuh yang gua paling gak suka. Orang cantik atau ganteng tapi isinya busuk. Bukannya semua orang ganteng dan cantik itu seperti itu, tapi ada beberapa spesies yang terjangkit penyakit itu. Orang yang sudah mencapai tingkat kesuksesan tinggi cenderung melupakan daratan dan malah meninggi-ninggikan dirinya sendiri. Dari situlah muncul berbagai sifat baru seperti "keras kepala", "egois", "sombong". Sifat-sifat seperti itu merupakan penyakit yang cukup susah disembuhkan.

Kalau kita lihat sejenak biografi beberapa orang besar, kita bisa melihat bahwa sebagian dari mereka tidak sukses saat kecil. Beberapa dari mereka punya masa paling menyuramkam dalam diri mereka, tapi dari situlah mereka bangkit dan menjadi sesuatu yang spesial bagi semua orang.

Alexander Graham Bell seorang penemu telepon juga memiliki masa suram. Kedua saudaranya meninggal, dan ayahnya keras kepala. Dia merantau ke tempat lain, dan menjadi guru. Dia tertarik dengan telegram dan berusaha membuat telegram harmonik. Waktunya yang sudah sibuk makin disibukkan lagi dengan pekerjaan baru. Saat dia menemukan secercah harapan dengan telepon, waktunya makin ditekan. Dia memiliki saingan, Gray dan Edison, berbagai tekanan masuk dalam dirinya. Dia bahkan kurang tidur. Tapi dibalik masa-masa itu, dia berhasil membuat telepon. Tapi dia belum benar-benar berhasil, banyak orang yang meragukan telepon saat itu. Jadi dia harus berkeliling dan bercerita tentang teleponnya agar masyarakat mau menerimanya. Dan jadilah setelah berbagai macam cobaan yang menerpa Bell, dia berhasil dan dikenal dengan Sang Penemu Telepon.

Albert Einstein yang terkenal dengan berbagai temuannya juga memiliki masa yang tidak menyenangkan. Seperti yang kita ketahui, dia tidak bersekolah dan ibunya yang mengajarkannya sendiri. Tapi dibalik kecaman semua orang, dia berhasil menjadi ilmuwan terkemuka yang kita kenang hingga sekarang ini.

Beda luar beda dalam. Dulu merekea tidak dipercayai, dulu mereka tidak dianggap. Orang-orang melihat "ketidakmampuan" mereka dan berpikir bahwa mereka tidak akan berhasil. Tapi nyatanya kepribadian mereka berbeda dari penampilan. Sesuatu bernama kegigihan terus mereka tampilkan. Walau kelihatannya tidak meyakinkan, tapi dalamnya berbobot. Mereka sang ilmuwan terkemuka yang dulunya tidak dianggap. Bukan hanya Alexander atau Einstein tapi berbagai orang terkenal yang lain.

Yah, persepsi yang dulu dan sekarang rasanya telah berubah. Sekarang dua makna tergambar dari "Jangan menilai sesuatu dari luarnya". Yang satu luarnya jelek dalamnya bagus, dan satu lagi luarnya bagus dalamnya busuk.

Gua bisa kasih contoh lain tentang "luarnya bagus dalamnya busuk". Pelacur. Luarnya kelihatan cantik dan menggoda, tapi dalamnya? Isinya sudah dipakai banyak orang dan ternoda. Silap-silap siapa yang "memakainya" lagi akan ternoda juga. Sebagian orang berkata bahwa menjadi pelacur itu bisa karena terpaksa. Terpaksa karena tidak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan selain begitu. Nah, loh, ini kehidupan kita dan kita yang menentukan mau jadi apa kita nanti. Gua merasa kalau terpaksa menjadi prostitute itu terdengar aneh. Dia bisa saja menjadi pembantu, walaupun gajinya tidak seberapa tapi halal. Dia bisa saja menjadi yang lain, tapi kenapa dia terpaksa menjadi prostitute? Jika dia memang terpaksa, maka dia memerlukan seseorang yang bisa mengeluarkannya dari lingkaran setan. Dan siapa orang itu? Tanyakanlah pada diri sendiri.

Sampai disini dulu tulisan gua. (Gua gak nyangka bisa nulis sepanjang ini, gilak!) =)

Lanjut Baca »

Belanja Online pakai Multiply


Sudah pernah Multiply belum? Kalau belum, mari gua kasih tahu. Menurut gua, Multiply itu adalah sebuah website yang memberikan penggunanya sebuah website sendiri. Nah, sang pengguna itu bebas menentukan isi blognya, apakah itu diari, ataupun sebagai kios online. Karena banyak juga pengguna Multiply yang membuka kios online tersebut, Multiply memberikan feature bagi mereka, sang penjual maupun sang pembeli.

Seperti kebanyakan online shop di internet, semua resikonya harus kita tanggung sendiri. Bedanya di Multiply adalah Multiply memberikan badge untuk para penjual. Badge itu memberitahu kita, apakah sang penjual itu terpercaya atau tidak. Sejauh yang gua tahu nih, cuma ada satu Badge yakni Penjual terpercaya. Lebih disarankan bagi kita untuk membeli dari penjual ini, karena sudah diverifikasi oleh Multiply. Dan juga kamu bisa dapat perlindungan pembeli dari Multiply. Maksudnya, kalau misalnya barang yang kamu beli dari satu penjual terpercaya tidak juga sampai-sampai, kamu bisa menghubungi Multiply.

Apa sih yang lebih lagi dari Multiply? Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia memakai Jne. Multiply akan membayar ongkos kirim sampai Rp 25.000 jika kamu berbelanja minimal Rp 100.000. Kalau misalnya, ongkos kirimnya ternyata lebih besar dari dua puluh rima ribu maka sisanya harus kamu bayar. Lumayan loh, gratis ongkir!

Walaupun gua belum pernah membeli barang dari Multiply tapi gua tahu banyak juga orang yang membeli dari sana. Sebenarnya sudah lama gua cuci mata di Multiply, tapi berhubung gua gak punya yang namanya Bank, gua cuma bisa melihat dan menikmati sendiri.

Oh ya, ada satu berita lagi. Ada satu penjual dari Multiply yang pernah menjadi iklan salah satu provider terbesar Indonesia, eks-el. Dari situ, sudah dapat dipastikan kita tak perlu lagi ragu membeli barang di Multiply, asal ada badge-nya yah. Kalau kamu penasaran, siapa sih yang dapat sponsor itu, coba deh cari Little Eight. Little Eight merupakan salah satu contoh dari online shop baju impor yang sukses di Multiply.

Yuk, yuk, cuci mata sejenak di www.multiply.com, siapa tahu ada yang sesuai selera. :)

sumber gambar : http://www.indonesiamatters.com/wp-content/uploads/multiply-logo.jpg


Lanjut Baca »

13 September 2012

Budaya Demokrasi

Demokrasi secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu dari kata "demos" yang artinya rakyat dan "kratos" atau "kratein" yang artinya pemerintahan. Artinya suatu pemerintahan yang kekuasaan tertingginya berada di tangan rakyat. Secara umum demokrasi artinya suatu pola kehidupan yang dilandasi kebebasan.

Demokrasi lahir dari sebuah pemikiran yang didasari oleh rasa kemanusiaan dan keadilan bahwa rakyat juga memiliki hak untuk terlepas dari belenggu diktator, bahwa penyelenggaraan negara adalah untuk kepentingan rakyat. Dari bentuknya (formal) demokrasi merupakan pemerintahan yang dijalankan oleh orang banyak, sedangkan dari isinya (material) demokrasi ialah pemerintahan yang dilakukan oleh orang banyak.


Ada satu pengertian mengenai demokrasi yang di anggap paling populer diantara pengertian yang ada. Pengertian tersebut dikemukakan pada tahun 1863 oleh Abraham Lincoln yang mengatakan demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the peolple).


Menurut Afan Gaffar ada beberapa pokok demokrasi, yaitu :
  • Kedaulatan rakyat berada di tangan rakyat. Contoh: Adanya pelaksanaan pemilu dan pilkada
  • Pemerintahan perwakilan. Contoh: Adanya DPD, DPR, MPR
  • Persetujuan bebas mayoritas rakyat. Contoh: Hasil pemilu
  • Pelaksanaan hak-hak sosial dan politik. Contoh: Mencalonkan diri sebagai presiden
  • Kekuasaan pemerintah terbatas dan diawasi. Contoh: Adanya UU
  • Penghargaan dan perlindungan HAM. Contoh: Adanya komnas HAM
  • Tegaknya hukum dan keadilan. Contoh: Adanya hukuman yang dijatuhkan pada pelaku yang melanggar undang-undang sesuai dengan kejahatan yang dilakukan.

Menurut Padmo Wahyono ada beberapa macam demokrasi yakni :
  • Demokrasi Barat (liberal). Adalah adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga negara, baik sebagai individu ataupun masyarakat. Dan karenanya lebih bertujuan menjaga tingkat representasi warga negara dan melindunginya dari tindakan kelompok atau negara lain.  Demokrasi ini dianut oleh Eropa dan Amerika.
  • Demokrasi Timur (Proletar). Demokrasi timur mengutamakan upaya-upaya menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, partai penguasa (sebagai representasi kekuasaan negara) akan menjadikan segala sesuatu sebagai milik negara. Hak milik pribadi tidak diakui. Demokrasi ini dianut oleh Rusia, Cekoslowakia, Polandia, Cina, dan Hungaria.
  • Demokrasi Tengah. Persamaan hak dan derajat setiap orang diakui, tetapi demi kesejahteraan masyarakat ada hal-hal tertentu yang harus dibatasi dan diatur oleh negara. Demokrasi ini banyak dianut oleh negara-negara Asia. 

Menurut M. Solly Lubis ada beberapa macam demokrasi yakni:
  • Demokrasi barat dan Demokrasi Rusia
  • Demokrasi yang representatif dengan sistem pemisahan kekuasaan
  • Demokrasi yang representatif dengan sistem referendum

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.


Menurut Kranenburg ada beberapa tipe demokrasi yakni:
  • Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang representatif dengan sistem presidental.
  • Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang representatif dengan sistem parlementer.
  • Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang representatif dengan sistem referendum.

Budaya Demokrasi bersumber dari pola pikir sebagai berikut :
  • Pemikiran bawa manusia merupakan ciptaan Tuhan.
  • Pemikiran adanya HAM.
  • Pemikiran tentang keputusan bersama, kebenarannya lebih terjamin.
  • Pemikiran yang menyebutkan bahwa ada permasalahan antar-individu.


Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi yang berlaku secara universal.

Ciri-ciri demokrasi menurut:
  • G. Bingham Powell Jr. menyebutkan lima kriteria terwujudnya demokrasi yaitu :
    • Pemerintah mengklaim dirinya mewakili hasrat para warga negara. Misalnya pemerintah membuat suatu kebijakan negara untuk rakyat.
    • Klaim tersebut berdasarkan pada pemilihan kompetitif secara berkala antara calon alternatif. Dengan pemilu yang diadakan tiap lima tahun sekali dan calon-calon pilihan yang bersaing. 
    • Kebanyakan orang dewasa dapat ikut serta, baik sebagai pemilih maupun calon untuk dipilih.
    • Pemilihan dilakukan secara bebas.
    • Para warga negara memiliki kebebasan-kebebasan dasar, yaitu kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, berorganisasi serta membentuk partai politik.
  • Robert A. Dahl menyatakan bahwa demokrasi memiliki tujuh cara hakiki atau mendasar, yakni:
    • Pejabat yang dipilih.
    • Pemilihan yang bebas dan fair.
    • Hak pilih yang mencakup semua.
    • Hak untuk menjadi calon suatu jabatan.
    • Kebebasan pengungkapan diri secara lisan dan tertulis. 
    • Informasi alternatif (TV, radio)
    • Kebebasan membentuk asosiasi.
  • Afan Gaffar, menyebutkan lima pokok demokrasi yaitu:
    • Akuntabilitas.
    • Rotasi kekuasaan.
    • Rekruitmen politik yang terbuka.
    • Pemilihan umum.
    • Menikmati hak-hak dasar.
  • Miriam Budiarjo menegaskan bahwa demokrasi konstitusional terdiri dari:
    • Perlindungan konstitusional.
    • Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
    • Pemilihan umum yang bebas.
    • Kebebasan menyatakan pendapat.
    • Kebebasan berserikat atau berorganisasi dan beroposisi.
    • Pendidikan kewarganegaraan.
    • Kebijakan politik ditetapkan atas dasar kehendak mayoritas.
  • Benhard Sutor menyebutkan bahwa demokrasi memiliki tanda-tanda empiris, yaitu jaminan terhadap hak-hak untuk mengeluarkan pendapat, memperoleh informasi, kebebasan pers, berserikat, dan berkoalisi, berkumpul dan berdemonstrasi, mendirikan partai-partai, beroposisi, pemilihan yang bebas, dua alternatif, serta para wakil dipilih untuk waktu terbatas.
  • Reinholf Zippelius menegaskan bahwa pemlihan umum harus secara efektif menentukan siapa-siapa yang memimpin negara, arah kebijakan apa yang mereka ambil, serta dalam demokrasi pendapat umum memainkan peranan penting. 
  • Jack Lively menyebutkan tiga kriteria kadar kedemokrasian sebuah negara, antara lain :
    • Keterlibatan dalam proses-proses pengambilan keputusan.
    • Sejauh mana keputusan pemerintah berada di bawah kontrol masyarakat.
    • Sejauh mana warga negara biasa terlibat dalam administrasi umum.

Adapun yang menjadi prinsip demokrasi dapat ditinjau dari pendapat Alamudi, yang kemudian dikenal dengan soko guru demokrasi :
  • Kedaulatan rakyat.
  • Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
  • Kekuasaan mayoritas.
  • Hak-hak minoritas.
  • Jaminan HAM.
  • Pemilihan yang bebas dan jujur.
  • Persamaan di depan hukum.
  • Proses hukum yang wajar.
  • Pembatasan pemerintah secara konstitusional.
  • Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
  • Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat.


Asas Pokok Demokrasi :
  • Pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan. Misalnya, pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara bebas dan rahasia.
  • Pengakuan Harkat dan Martabat Manusia. Misalnya, adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Negara yang menganut asas kedaulatan rakyat atau demokrasi mempunyai ciri-ciri yang pada dasarnya merupakan esensi dari budaya demokrasi, yakni:
  • Adanya lembaga perwakilan rakyat yang mencerminkan kehendak rakyat
  • Adanya pemilihan umum yang bebas dan rahasia.
  • Adanya kekuasaan atau kedaulatan rakyat yang dilaksanakan oleh lembaga yang bertugas mengawasi pemerintah
  • Adanya susunan kekuasaan badan atau lembaga negara ditetapkan dalam undang-undang negara (sebuah konstitusi)
Di negara Indonesia, demokrasi yang dijalankan adalah Demokrasi Pancasila. Yang merupakan suatu paham demokrasi yang bersumber pada pandangan atau falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Dari falsafah hidup bangsa Indonesia inilah, kemudian timbul dasar falsafah negara bernama Pancasila yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Demokrasi Pancasila merupakan budaya demokrasi bercorak khas Indonesia yang mendandung prinsip berikut :
  • Pemerintahan berdasarkan Hukum
  • Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia
  • Pengambilan Keputusan atas Dasar Musyawarah
  • Peradilan yang Merdeka
  • Adanya partai politik dan organisasi sosial politik


sumber : 
http://shadowofheisei.wordpress.com/2008/11/16/demokrasi-liberal/
http://ruhcitra.wordpress.com/2008/11/09/demokrasi/
http://www.scribd.com/doc/16075778/Demokrasi
Aim Abdulkarim dan Trisna Sukmayadi. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Karakter Bangsa untuk Kelas XI SMA/MA/SMK. Bandung:Grafindo Media Pratama.
Lanjut Baca »

11 September 2012

Permen Coklat


Angin pagi ini begitu dingin menusuk sampai ke tulang. Biasanya aku tak akan bangun sepagi ini di saat langit pun belum jingga. Tapi aku tak bisa tidur semalaman. Perseteruan semalam masih membekas di hatiku. Aku dan Dad bertengkar hebat tadi malam. Kami sempat membanting pintu keras-keras, sama-sama tidak mau mengalah. Toh, aku juga tidak salah. Aku hanya mempertahankan keinginanku untuk mengikuti hal yang kusukai. Hanya Dad saja yang selalu mencekokiku dengan hal-hal ambisiusnya.

Aku anak tunggal dalam keluarga kecil ini. Hanya ada Dad dan aku. Dad bilang Mom meninggal setelah kelahiranku. Aku tak tahu hal lainnya lagi tentang Mom selain itu dan foto-fotonya bersama Dad. Aku juga tak ingin bertanya, karena hal itu akan membuat raut wajah Dad muram. Kurasa Dad selalu mencintai Mom. Dad akan "down" jika perseteruan kami berujung pada kata Mom. Dan biasanya kalau hal itu terjadi, akulah yang akan menang dalam pertengkaran itu. Tapi semalam aku tidak mengeluarkan jurus rahasiaku. Aku terlalu muak dengan semua itu dan lupa menyangkut-pautkan Mom kedalamnya. Tapi walau begitu, Mom pasti merasa sedih karena aku selalu memperalatnya nama jabatannya sebagai Mom, dan aku tidak menyesal karena tidak menyebutnya semalam.

Aku menyambar jaket dinginku sebelum keluar dari rumah. Bukan. Aku bukan kabur dari rumah, hanya saja aku mencari udara segar. Untung saja hari ini hari Minggu, kalau tidak pasti aku akan mengalami Bad-Mood sepanjang hari di sekolah. Aku berpikir tentang masalah semalam, Dad tidak seharusnya memarahiku. Aku yakin aku benar dalam keinginanku untuk mengikuti apa yang aku mau, dan pastinya aku bisa membedakan yang baik dan benar. Tapi Dad... aku muak.

Tak terasa dengan begitu banyak masalah di otakku, aku terdampar di suatu jalan. Di depanku terdapat tumpukan sampah dengan bau menyengat. Merasa terganggu dengan bau itu, aku membalikkan badan. Tapi sebelum aku membalikkan badan, mataku terpaku pada seorang gadis kecil di atas tumpukan sampah itu.

Gadis itu mengenakan baju terusan tipis yang lusuh, wajahnya kotor dan rambutnya di ikat asal-asalan. Aku penasaran dengan gadis itu. Aku berjalan mendekat ke arah tumpukan sampah itu sambil menutup hidung, tidak tahan dengan aromanya. Aku terkejut mengetahui bahwa gadis itu tidak sendirian. Ada dua gadis kecil lain yang mengais-ngais sampah. Mereka begitu fokus sampai tidak menyadari kehadiranku. Mungkin mereka hanya tidak memperdulikan diriku, atau orang lain yang melewati mereka.

"Kalian sedang apa dek?" tanyaku pada seorang gadis terdekat. Kupanggil dia dek, karena aku yakin mereka lebih muda dariku, sekitar lima tujuh tahun.

Gadis itu mendongak dan melihatku sekilas lalu balik ke kerjaannya, "Nyari uang kak."

Aku terheran. Bisakah sampah kotor dan bau itu menghasilkan uang bagi mereka? tanyaku dalam hati.

Merasa seseorang di sampingnya bengong akibat ucapannya, gadis itu yakin ia perlu memberikan penjelasan singkat. "Kami mengumpulkan barang ini untuk dijual. Kami gak  bisa ngelakuin apapun selain memilah sampah ini."

Oh. Aku terpaku. Tiga orang gadis mungil mengais sampah di pagi hari dengan pakaian serba tipis dan lusuh. Benar-benar tak disangka. Terlebih lagi kenyataan bahwa angin disini begitu dingin, terumata karena hujan deras subuh tadi. Aku merasa malu sendiri, aku membiarkan gadis-gadis muda di depanku bertarung dengan dinginnya pagi sambil bekerja, sedangkan diriku hanya menatapi mereka dengan baju tebal. Sungguh tidak adil rasanya.

"Orang tua ... kalian?" tanyaku hati-hati, takut kalau-kalau mereka yatim piatu dan hal itu akan membuat mereka sedih.

Sebelum gadis itu benar-benar mendengar pertanyaanku, sebuah teriakan lain mengalahkannya. "Udah siap?" teriak seorang bapak-bapak di belakang. Tampak sebuah sepeda dengan papan di sampingnya untuk meletakkan barang. Seorang wanita duduk di atas papan itu, dikepalanya bertengger kain besar. Becak itu berhenti di depan kami, penumpangnya bergegas turun begitu juga dengan pengemudinya.

"Belon pak!" seru gadis yang lain. Mungkin yang dimaksud adalah apakah mereka sudah siap mengais-ngais sampah kotor itu.

Bapak itu menatapku sekilas lalu balik dan membantu anaknya. Sementara ibu itu mengambil tong putih dari becak dan dengan cepat mengais sampah. Mereka berlima sama-sama dengan giat memilah-milah tumpukkan sampah dan melihatnya sebagai tumpukan uang. Di antara uang-uang itu, ada yang asli dan ada yang tidak. Dan untuk mencari yang asli mereka harus memeriksa satu-satu uang-uang di depannya. Setelah uang itu di dapat, mereka akan melemparnya kedalam tong putih. Lalu kembali lagi mencari uang asli.

Aku termangu. Lagi. Gadis itu pasrah dan ikhlas terhadap nasib yang mereka terima. Mereka sama sekali tidak mengeluh akan dinginnya pagi ini menerpa tubuh mereka. Mereka tidak berkomentar tentang bau sampah yang mereka hadapi. Mereka bahkan mengerjakannya sepenuh hati, bersama-sama. Kalau dibandingkan dengan diriku yang satu ini, pasti aku langsung kalah telak. Panas sebentar saja sudah langsung mengomel, apalagi dengan aroma menyengat ini. Tapi aku tahan keinginanku menutup setengah mukaku, rasanya kejam kalau hanya aku yang menutup hidung. Ibaratnya seperti seorang yang sombong sedang memperhatikan karyawannya dengan jijik.

Bapak itu menyadari bahwa aku masih belum beranjak dari tempatku, "Kenapa masih disini dek?"

Aku kehabisan kata-kata. Terlalu naif kalau aku menjawabnya dengan alasan sepele; ingin mencari udara segar sehabis bertengkar masalah keinginan sendiri. Sementara gadis itu tidak punya pilihan. Jadi aku hanya berujar lemah, "olahraga pak."

"Oh... gitu. Disini dingin lho dek. Bau lagi. Masa olahraga disini dek?" tanya bapak itu lagi.

Mau tak mau aku tidak nyaman dengan perkataan bapak itu. Aku hanya tersenyum salah tingkah. Aku meraba-raba saku jaketku. Seingatku masih ada beberapa barang didalamnya. Beberapa permen coklat kini bertengger di telapak tanganku. Dengan ini, setidaknya gadis itu punya jajan. Walau hanya secuil tapi setidaknya ada.

Kuberikan permen coklat itu pada gadis tadi. Dia melihat sebuah tangan didepannya, dan permen di atasnya. Dia mendongak dan melihatku lekat-lekat.

"Buat kalian." Kataku.

Kejadian hari ini tidak akan pernah kulupakan. Bahkan hanya dengan permen coklat yang kuberikan, gadis itu bahagia. Senyumnya merekah, manis semanis permen coklat yang kini dibagikannya dengan keluarganya. Gadis itu memberikanku banyak momen, sudah sepantasnya aku memberikan dia hadiah. Walau kutahu hadiah itu tidak seberapa dengan yang diberikan oleh gadis itu, yang penting aku ikhlas. Aku berdoa dalam hati semoga mereka sekeluarga mendapat berkah atas semua kerja keras yang mereka lakukan. Amin.


***


Suara percikan minyak goreng menyambut kepulanganku. Pasti Dad, pikirku. Aku bergegas melepaskan jaket dinginku dan menuju ke dapur. Dad dengan celemeknya menggoreng telur mata sapi. Aku berdiri di ambang pintu.

Dad tersenyum melihat kedatanganku. Aku membalasnya dengan senyuman terbaikku. Lalu aku duduk di kursi. Dad datang dan meletakkan dua porsi roti dengan telur di atas meja. Satu dadar untukku, dan mata sapi untuk dirinya sendiri.

"Dad..." "Jen..."

Kami berdua berbicara secara bersamaan. Kami sama-sama memandang satu sama lain. Aku memberanikan diri untuk bicara terlebih dahulu sebelum aku kehilangan momen penting satu ini.

"Dad, aku minta maaf kalau selama ini selalu menyusahkan Dad..."

Dad langsung menyelaku, "Dad juga. I'm really sorry. Aku tahu kau berhak mendapatkan keinginanku. Lakukanlah sesukamu. Tapi ingat, ada aturannya..."

Aku tak dapat menahan senyumku lagi. Dad memaafkanku, dan semua akan kembali normal! Aku berdiri dan kupeluk Dad erat-erat. Dad merangkulku dengan tangan besarnya.

"asalkan itu baik." sambung Dad.


sumber gambar : http://images.gourmandia.com/images/gourmetrecipe/recipe_images/ua-chocolate-candy-recipe-882.jpg
sumber cerita : dari gua! Kalau kebetulan ceritanya mirip, gua minta maaf tapi ini murni imajinasi gua. :)
Lanjut Baca »

Trauma?

Gua selalu gemetar saat berdiri di depan banyak orang. Bahkan setelah gua berkali-kali mendapat kesempatan untuk tampil di depan kelas pun, gua masih "bergetar". Kalau hal itu terjadi, gua benci banget dan rasanya ingin mengutuk diri sendiri. Kenapa, sih, cuma bicara di depan orang aja elo bisa bergetar kayak hape? Sialan!

Awalnya gua tak menyadari alasannya, dan memang tak peduli dengan itu. Tetapi lama kelamaan gua bingung sendiri. Padahal gua juga sudah sering berdiri di depan banyak orang. Tapi masih aja gua bergetar, gemetar, dan jantung ini rasanya ingin meluncur. 

Setelah gua teliti, dan gua pikir-pikir. Mungkin ini karena trauma masa kecil! Hidup gua yang dulu tak sebagus sekarang ini. Dulu waktu gua pindah ke kota yang sekarang gua tempati, keluarga gua masih "low-money". Masih belum memulihkan keadaan keuangan. Dan saat itu, gua masuk sekolah kelas 1 SD. Gua tak bisa membeli semua buku, dan terpaksa harus meminjam dari orang lain.

Sialnya gua, buku bekas yang gua dapat itu benar-benar hancur! Ada satu buku yang paling gua ingat sampai sekarang ini. Yaitu buku bahasa Indonesia. Pernah suatu kali guru gua nyuruh gua maju ke depan dan membaca. Hancur!! Buku bahasa Indonesia gua hancurnya bukan kepalang, seluruh kertas robek. Waktu gua pikir-pikir lagi kasian juga bukunya, sampai hancur tak bersisa kek gitu. Tapi dulu itu malunya bukan main.

Saat gua sudah berdiri di depan kelas, "makjang"! Buku yang gua pegang berjatuhan. Kertasnya berserak-serak di lantai. Alhasil semua teman kelas gua ketawa terbahak. Gua malu semalu-malunya. Gua berusaha keras untuk tidak menjatuhkan kertas itu lagi dan akhirnya menyelesaikan penderitaan gua waktu itu.

Gua memang sempat melupakan kejadian itu bertahun-tahun lamanya. Tapi walau otak sudah melupakannya, fisik gua masih ingat. Gua gemetar tiap kali tampil di depan orang banyak. Jantung gua berdegup-degup kencang.

Pernah suatu kali gua tampil bersama teman gua. Pas waktu itu, guru Bahasa Indonesia nyuruh kami satu kelompok untuk mempresentasikan sebuah buku. Kami memilih buku obat tradisional. Saat tampil di depan, teman gua yang baca duluan dan gua sama teman yang lain duduk di kursi yang telah disediakan di depan kelas. Pas giliran gua, gua berdiri, gua sudah hafal tentang hal yang harus di sampaikan. Tapi "trauma" yang gua rasakan masih aja keikut. Alhasil, gua bukannya lihat penonton tapi malah melihat ke atas ruangan, terlihat seperti sedang menghafal sesuatu bukan mempresentasikannya. Buruknya, parahnya, anjritnya, seperti yang sudah gua bilang, walaupun gua sudah sering tampil, getaran itu tetap ada. Gua berusaha berdiri tegak dan tenang, tetapi memang sialan tubuh gua, gemetar terus.

Teman gua yang ada di sebelah gua ketawa melihat tingkah gua. Saat gua selesai dengan bacaan gua, gua bilang sama dia kalau gua gugup banget. Teman gua jawab gini, "Iya, dari samping aku lihat baju kamu goyang-goyang. Kamu gemetaran terus." Lalu tawanya pecah, kecil memang tapi cukup buat gua merasa tidak nyaman.

Gua ingin banget supaya bisa menghilangkan trauma ini. Mungkin karena gua belum cukup sering tampil di depan banyak orang kali yah. Maka dari itu juga, gua kepikiran buat ikut SEALNET. Sebuah program dari Amerika. Kepanjangannya adalah South East Asian Leadership Network. Program itu mendidik kita untuk menjadi seorang pemimpin. Beruntung banget di sekolah gua ada program itu. Dengar-dengar katanya orang Amerika-nya sendiri yang mengusulkan untuk membuka cabang di sini, di sekolah gua. Eseh, eseh, tapi gua yakin ada sekolah lain yang mendapat program itu, kok.

Nah, dari SEALNET itu gua mendapat cukup banyak pengalaman. Memang baru dua kali gua ikut kegiatan itu, tapi sejauh ini semuanya menyenangkan. Terakhir kali aku ikut, mereka secara mendadak menyuruh kami untuk membuat sebuah "invention", sebuah penemuan selama sepuluh menit. Bayangin tuh, secara tiba-tiba, tanpa persiapan. Alhasil kelompok gua yang sial banget dapat giliran kedua tampil, menunjukkan hasil yang tidak memuaskan. Kelompok gua mempresentasikan sebuah jam tangan make-up. Parahnya, saat kami semua bergiliran membacakan kegunaan jam itu, semuanya malah menyerukan inti kalimat yang sama, "make-up" dan "jam". Untuk menambah keparahannya lagi, trauma gua bergetar di depan publik masih terulang. Gua memegang kertas gambar jam tangan gua dengan tangan gemetar, cih.

Setelah kelompok gua siap tampil di depan. Gua merenungkan kembali presentasi gua. Hancur banget, gara-gara sepuluh menit sialan itu, gua kelupaan banyak elemen. Setelah grup-grup yang lain tampil, tiba-tiba imajinasi gua keluar terus. Mulai dari jam tangan dengan fasilitas GPS, Chatting, Digital Media, sampai tempat menyimpan permen, keluar gitu aja setelah gua tampil! Sialan gak tuh! Kampret, seru gua dalam hati. Gua tak senang dengan hasil gua yang gak maksimal.

Semoga aja setelah mengikuti serangkaian kegiatan dalam SEALNET itu gua bisa mendapatkan lebih banyak percaya diri dan bisa tampil tanpa perlu vibration lagi. Dan semoga juga SEALNET kedepannya bisa lebih oke dari yang sekarang ini, berhubung umurnya masih satu tahun... Berakhirlah sudah curahan hati gua alias curhat hari ini. Kalau ada yang baca, gua terkesima, dan kalau gak ada, trus gua kudu bilang WOW gitu?

:)


Lanjut Baca »

10 September 2012

Sebuah Surat Jati Diri

Selama ini, gua terus-menerus menulis tentang pelajaran. Seperti tulisan sebelumnya tentang pelajaran biologi, sejarah, dan lain-lain, semua itu gua dapat dari buku pelajaran SMA kelas II. Itu semua berasal dari keisengan gua. Gua pernah mencoba belajar dengan mengetikkan tulisan dalam buku ke komputer lalu membacanya. Setelah pekan ujian telah berakhir, tulisan itu masih tetap ada. Nah, berhubung gua merasa sayang banget kalau hasil ketikan gua bakal dibuang, yah, gua copy-paste deh ke blog. Eh, eh, rupanya hasil tulisan tentang pelajaran itu menarik pembaca juga. Karena itulah, gua berusaha untuk terus menulis bahasan pelajaran.

Sebetulnya bukan karena ingin mendapat "kunjungan" saja. Tapi karena saat gua di sekolah, beberapa guru sering menyuruh kita untuk melakukan tugas kelompok atau perorangan dan mempresentasikannya. Alhasil, tentu saja kita harus mencari bahan sana-sini. Tak jarang juga kita mengambil bahan dari internet. Selain karena mudah, juga lebih menghemat waktu daripada harus mengetik lagi dari buku pelajaran. (Nah lho, yang susah itu kan penulisnya.) Jadi, gua menulis tentang pelajaran itu juga karena gua yakin banyak orang yang membutuhkannya sementara informasi yang kita bisa dapat dari internet itu sedikit (yang berbahasa Indonesia).

Ngomong-ngomong tentang blog informasi berbahasa Indonesia nih. Gua heran, gua bisa menemukan banyak informasi pelajaran dari website luar negeri dengan tulisan Inggris. Tapi kenapa waktu gua mencoba mencari informasi itu dalam bahasa Indonesia, susahnya bukan main. Memang cukup banyak yang terpampang di tempatnya Om Google, tapi hanya segelintir yang "lolos" uji kegunaan. Sebagian orang hanya memuatkannya dan terkadang hasilnya "messy" banget. Memang sih, itu semua tergantung dengan si penulis, lagipula dia yang mau memberi. Tapi, yang namanya memberi itu sebaiknya dengan ikhlas dan tidak cuma-cuma, ibaratnya berikan semua gitu lho. Kalau gua sih, ingin banget nulisnya itu secara lengkap, jelas, dan padat. Hanya saja memang waktu dan "kemalasan" mengatur semuanya. Akhirnya, beberapa tulisan terbengkalai. Tapi, gua merasa gua selalu try my best. :)

Oke, sebenarnya yang tadi itu cuma "curhat". Sekadar menumpahkan sedikit isi hati. Selama beberapa tahun gua mengeluarkan 365 Days of Hope, sedikitpun gua tak pernah mempunyai sebuah "misi" dan "visi" yang jelas. Gua tak tau sebenarnya kenapa gua mau meneruskan blog ini, dan untuk apa dan siapa blog ini disambung. Sejujurnya, gua agak bingung. Kenapa, sih, gua belum punya sebuah misi yang jelas dalam kehidupan?

Bukan hanya dalam blog, tetapi juga pada kehidupan asli gua. Gua selalu membiarkan air mengalir dan rasanya tak pernah mencoba membelokkan aliran air itu. Gua mengikuti saran keluarga gua untuk memilih jurusan IPA, tapi gua tak tahu apa,sih, yang bakal gua dapat dari situ. Gua pernah berpikir kalau gua masuk IPA apalah gunanya, toh nanti gua pasti masuk kuliah jurusan bisnis. Tapi walau gua berpikir, gua juga tidak membelokkan aliran air itu. Gua tetap masuk IPA, dan membuang kesempatan masuk IPS.

Tapi yang namanya kehidupan harus ada yang mengaturnya. Tuhan dan diri kita sendiri. Kita bisa memilih jalan kiri atau kanan, atas atau bawah, baik atau benar, aman atau tidak. Semua bisa kita pilih tergantung keinginan kita untuk memilih jalan itu. Dan disini gua selalu bingung. Kembali ke urusan jurusan, gua bingung setelah gua lulus dari sekolah (sekarang ini sih gua lagi sekolah cuy!) kerja apa yang bisa gua lakukan. Dokterkah? Arsitekkah? Senikah? Programmingkah? Semua pikiran itu "terkadang" berkutat di pikiran gua. Gua terkadang curhat ke teman gua. Dan parahnya, teman gua juga sama bingungnya dengan gua. Ih, ini gimana sih?? Dimana lagi tempatku mengadu? Duh, satu-satunya adalah dengan adanya blog ini.

Gua baru saja mengupdate salah satu tulisan dari arsip dan kemudian menjelajahi sebuah blog. Saat gua liat blog itu, gua terkesima. Isinya menarik dan ternyata banyak yang memberi komentar. Dalam hati, gua juga cemburu. Seandainya blog gua begini, betapa enaknya tuh. Tetapi yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana caranya orang itu bisa membuat sebuah tulisan tentang dirinya sendiri tapi dengan cara yang menyenangkan. Gua cemburu karena dia bisa berbuat demikian. Sementara gua, gua merasa kalau gua menulis sesuatu yang seperti itu, akan sangat terdengar seperti curhatan tak bermutu sang penulis tak terkenal. Seperti yang satu ini.

Jati diri. Jati diri. Jalan mana yang harus kupilih? Ku ikutikah dia? Atau kutemukan jalanku sendiri? Masalahnya selama gua hidup sampai saat ini, gua masih belum menemukan secercah cahaya tentang apa yang gua impikan dan cita-citakan. Balik lagi nih ke yang tadi-tadi. Gua pernah membaca sebuah novel. Novel itu novel tentang "cinta", tetapi juga menyinggung tentang impian dua buah insan. Yang satu ingin menjadi penulis dongeng dan yang satu lagi ingin menjadi pelukis terkenal. Lagi-lagi pertanyaan yang sama melintas dipikiran gua, apa cita-cita gua?

Saat zamannya gua kecil, masih ngetrend tulis "diari". Diari itu bukan maksudnya tentang "Dear diary, gua hari ini muntaber, makan ini, buat itu...", tapi tentang biodata seseorang. Nah, di biodata itu setiap orang akan menuliskan hal-hal seperti nama, alamat, tanggal lahir, makes, mikes, dan "cita-cita". Saat gua masih kecil, gua suka gambar. Maka dari itu gua menulis "komikus" ataupun "guru" di kolom cita-cita.

Tapi setelah beranjak dewasa (ceileh!), gua merasa gua tak sebenarnya menyukai bidang lukisan. Tetapi gua melukis karena "mengikuti". Gua melihat orang melukis, gua ingin mencobanya. Dan saat gua mencobanya, orang-orang lain memuji lukisan orang-orangan gua. Sejak saat itu, gua berpikir bahwa gua suka melukis. Padahal gua menyadari melukis itu bukan bakat gua, dan gua sudah lama tidak mengasah bakat itu, sehingga bakat melukis itu terkubur dalam-dalam. Seni itu bukan bakat gua.

Gua pernah mengikuti sebuah "sesuatu". Gua namakan sesuatu karena gua lupa namanya apa. Yang jelas itu adalah sebuah kelas yang ada di sekolah gua, dan bertujuan untuk membantu para siswa menemukan bidangnya, misalnya jurusan atau pekerjaan. Saat gua mengisi formulirnya dan berkonsultasi dengan kakak yang bertugas, gua "terintimidasi". Gua dicap tidak memperdulikan diri sendiri, karena gua lupa nilai-nilai akademis gua. Dari hasil yang didapat, gua dikategorikan cocok sebagai orang perpustakaan dan banyak hal lain, gua lupa. Tapi sayang, walau sudah di nasehati, gua masih belum bisa memperbaiki sikap gua yang tidak memperdulikan itu.

Apakah setelah gua sudah lulus sekolah baru gua bisa mencari jati diri gua? Apakah dengan begitu gua bisa mengetahui alasan mengapa gua lahir di dunia? Apakah setelah gua menemukan jati diri gua, itu merupakan sebuah hal yang pasti? Dan seberapa lamakah gua bakal menemukan jati diri gua?

Guys, bagaimana dengan kamu? Sudah ketemukah cita-cita kamu? Sudah dapatkah jati diri kamu? Kalau iya, maka gua bakal sangat cemburu... :')


Lanjut Baca »

9 September 2012

Geyser

geyser
fly geyser

Geyser merupakan sebuah sumber air panas yang menyemburkan air panas dan uap ke permukaan tanah. Geyser tergolong langka dan jumlah hanya sekitar seribu di dunia. Salah satu geyser yang terkenal di dunia adalah Old Faithful di Taman Nasional Yellowstone. Geyser yang satu ini terkenal karena tidak pernah gagal meletus "on time", bahkan selama delapan puluh tahun pengawasan.

Bagaimana Geyser bekerja?

Geyser ada karena beberapa faktor diantaranya adalah adanya sumber panas, air, tempat penampungan air, dan saluran air bawah tanah. Sumber panas didapat dari aktivitas volkanik, air dari dalam tanah, sementara saluran dan tempat penampungan terjadi secara alami.

Untuk dapat menyemburkan air ke permukaan, geyser memerlukan panas. Air panas yang datang dari bawah permukaan tanah yang dalam mengalir ke saluran geyser. Sebagian air panas itu berubah menjadi uap. Uap dan air panas itu kemudian bercampur dengan air yang lebih dingin dari saluran air geyser sampai saluran itu penuh.

Uap air yang terbentuk dari dalam naik dan bergabung dengan air yang lebih dingin. Seiring berjalannya waktu, air yang tadinya dingin lama-kelamaan akan menjadi panas dan mencapai titik didihnya.

Proses mengisi dan memanaskan itu berlanjut sampai geyser penuh ataupun hampir penuh dengan air. Geyser yang kecil akan memerlukan waktu beberapa menit sementara yang besar memerlukan beberapa jam. Saat geyser penuh dengan air, geyser tersebut siap untuk meletus. Proses memanaskan harus terjadi seiring dengan proses mengisi. Hanya dengan adanya sumber panas itulah, geyser bisa meletus hingga beberapa detik. Tiap geyser berbeda satu sama lainnya. Beberapa akan panas terlebih dahulu sebelum airnya terisi penuh. Sementara yang lainnya akan terisi penuh terlebih dahulu sebelum cukup panas, terkadang air akan merembes keluar beberapa saat sebelum terjadi letusan. Tapi akhirnya, letusan akan tetap terjadi.

Karena lama kelamaan seluruh airnya akan mencapai titik didih tertinggi alias seratus derajat celcius, gelembung uap air tidak lagi menghilang di dekat permukaan. Bahkan, karena lebih banyak air panas memasuki geyser, makin banyak dan besar pula gelembung uap air yang terbentuk dan naik ke permukaan. Awalnya gelembung itu bisa naik sampai ke dekat permukaan. Tapi akan ada waktunya saat gelembung uap itu terlalu banyak dan tidak bisa lagi dengan mudah naik ke atas. Terkadang mereka mengalami semacam penyempitan dan terdesak di saluran. Untuk bisa melakukannya, mereka harus menyembur keluar melewati lubang sempit. Tekanan air ini menyebabkan air yang berada di atasnya keluar dari geyser.

Letusan akan terus terjadi sampai antara airnya sudah habis atau temperaturnya dibawah titik didih. Setelah letusan selesai, seluruh proses mulai dari mengisi, memanaskan, dan mendidih itu akan terulang kembali dan mengakibatkan letusan lain.

geyser
strokkur geyser

sumber : http://www.uweb.ucsb.edu/~glennon/geysers/
http://matthewneer.com/wp-content/uploads/2010/04/FlyRanchGeyser.jpg
http://www.travelvivi.com/wp-content/uploads/2011/08/strokkur-geyser.jpg

Lanjut Baca »

Organ Tumbuhan

Organ tubuh tumbuhan biji yang pokok ada tiga, yaitu akar, batang, dan daun. Organ tubuh tersebut dapat bermodifikasi menjadi organ lain, misalnya akar berubah menjadi umbi karena fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan ataupun alat perkembangbiakan secara vegetatif. Batang berubah menjadi akar rimpang ataupun umbi batang, yang penting untuk menyimpan zat makanan dan perkembangbiakan secara vegetatif. Daun bermodifikasi menjadi bunga, yang mempunyai peran penting dalam perkembangbiakan secara generatif.


AKAR

Akar berasal dari akar lembaga (radikula), yaitu akar yang pertama kali tumbuh dari embrio dalam biji. Pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka, akar lembaga terus tumbuh sehingga dihasilkan akar tunggang. Pada tumbuhan monokotil, akar lembaga mati. Selanjutnya dari pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang mempunyai ukuran yang hampir sama, disebut akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil, ujungnya dilindungi oleh tundung akar atau kaliptra yang penting saat menembus lapisan tanah. Pada akar tumbuhan monokotil, di antara kaliptra dan ujung akar terdapat sel-sel pembentuk kaliptra, disebut kaliptrogen. Sel-sel Kaliptra yang letaknya dekat ujung mengandung butir-butir zat tepung, dinamakan kolumela.

kaliptra
radikula
radicle = radikula
Fungsi Akar :
  • Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya. Kedalaman dan luasnya akar, umumnya berimbang dengan ketinggian dan rindangnya tumbuhan. 
  • Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Atau sebagai akar nafas pada tumbuhan bakau.
  • Untuk menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang.

Anatomi Akar 
Apabila dilakukan pengamatan terhadap sayatan akar dengan bantuan mikroskop maka akan tampak macam-macam jaringan yang menyusun akar. Pada sayatan membujur ujung akar, tampak adanya tudung akar, daerah pembelahan sel, daerah pembentangan sel, dan daerah differnsiasi atau pematangan sel. 
akar secara membujur. differentiation=differensiasi, elongation=perpanjangan, division=pembagian
Pada sayatan melintang akar akan terlihat dari luar ke dalam jaringan-jaringan penyusunnya, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele atau silinder pusat. 

akar secara melintang


  • Epidermis Akar. Sel-sel epidermis tersusun rapat, memiliki satu lapisan sel, tidak mempunyai ruang antarsel. Dinding selnya tipis bersifat semipermeabel, serta mudah dilewati air dan hara tanah. Sel-sel apidermis yang terletak di belakang titik tumbuh akar dan segaris xilem, dapat tumbuh membentuk bulu akar. Terbentuknya bulu akar menyebabkan permukaan akar menjadi lebih luas sehingga penyerapan zat menjadi lebih efisien. Makin jauh dari ujung akar, dinding sel epidermis makin tebal dan bersifat impermiabel (tidak dapat dilalui oleh air dan hara tanah). Sel-sel tersebut mempunyai fungsi pokok sebgai pelindung jaringan.
  • Korteks. Korteks atau kulit pertama akar terdiri atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis. Sel-sel tersebut mempunyai banyak ruang antarsel yang penting untuk pertukaran zat.
  • Endodermis. Endodermis merupakan lapisan terdalam korteks dan sekaligus sebagai pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis tersusun rapat, tanpa ruang antarsel. Sel endodermis yang masih muda dinding selnya tipis dan bersifat semipermeabel. Namun, sejalan dengan bertambahnya umur tumbuhan, dinding sel endodermis yang bertambah umurnya juga mengalami perubahan. Mula-mula dinding sel yang letaknya tegak lurus dengan silinder pusat mengalami penebalan zat gabus, disebut pita Caspary. Penebalan dinding sel oleh gabus ini menyebabkan dinding sel tersebut tidak dapat dilalui air (bersifat imepermeabel). Untuk menuju ke silinder pusat, air melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat dan protoplasma yang bersifat semipermeabel. Untuk menjaga agar air tetap dapat masuk ke silinder pusat, sel-sel endodermis yang letaknya segaris dengan xilem, dindingnya tidak mengalami penebalan. Sel-sel ini disebut sel peresap atau sel penerus
endodermis

pita kaspari
Stele / Silinder pusat
Stele merupakan bagian terdalam dari akar. Bagian ini terdiri atas beberapa macam jaringan, yaitu sebagai berikut :
  • Perisikel atau perikambium. Merupakan lapisan terluar dari stele. Dalam perkembangan selanjutnya, sel-sel perisikel yang letaknya segaris dengan xilem dapat berubah menjadi jaringan meristem. Sel-selnya membelah ke arah luar, akhirnya terbentuklah cabang akar. Karena pembentukan cabang akar dimulai dari silinder pusat (dari lapis perisikel) maka pertumbuhan cabang akar tersebut bersifat endogen
  • Vasis atau berkas pembuluh angkut. Terdiri atas xilem dan floem, yang tersusun bergantian menurut arah jari-jari. Pada tumbuhan dikotil, di antara xilem dan floem terdapat kambium. Dalam penampang melintang akar, kambium tampak seperti bintang. Kambium ini merupakan titik tumbuh sekunder, ke dalam membentuk xilem dan ke luar membentuk floem.
  • Jaringan parenkim, jaringan pengisi daerah di antara vasis. Jaringan ini biasa disebut empulur.




BATANG

Batang adalah bagian tumbuhan yang meliputi akar, batang, cabang, dan ranting. Pada awal terbentuknya, batang berasal dari batang lembaga yang terdapat pada embrio di dalam biji. Pada pertumbuhan selanjutnya, batang berasal dari meristem apikal. Perkembangan meristem apikal pada tumbuhan dikotil dan monokotil terdapat perbedaan yang khas. Akibatnya susunan anatomi jaringannya pun berbeda.

Batang umumnya terdapat di permukaan, tetapi yang terpenting adalah bagian yang berdaun.

Batang berfungsi untuk :
  • Tempat perlintasan air dan mineral juga hasil fotosintesis.
  • Tempat penyimpanan cadangan makanan.
  • Sebagai alat reproduksi vegetatif.

Batang Dikotil

Batang dikotil berasal dari meristem apikal. Meristem apikal pada ujung batang ini, sel-selnya senantiasa membelah, menyebabkan batang selalu tumbuh memanjang. Bagian inilah yang disebut titik tumbuh. Di belakang titik tumbuh batang tersebut bakal daun muda yang membulat, melindungi bakal cabang batang sehingga setelah daun mekar, calon cabang batang tampak dari luar. Oleh karena itu, cabang batang dikatakan bersifat eksogen.

Meristem apikal batang belum mengalami differensiasi. Proses differensiasi terjadi pada bagian batang di belakang meristem apikal. Sel-sel jaringan pada bagian ini akan mengalami differensiasi menjadi beberapa jaringan primer, seperti epidermis, korteks, dan silinder pusat (stele).

Bila dibuat sayatan melintang batang dikotil, tampak jaringan penyusunnya-urut dari luar kedalam-adalah epidermis, korteks, endodermis, dan stele. 
  • Epidermis. Terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Dinding sel sebelah luar yang langsung berbatasan dnegan udra mengalami penebalan dari zat gabus atau kutikula. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya. Setelah batang mengalami pertumbuhan sekunder, di beberapa tempat epidermis pecah dan terbentuk jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus. Bagian ini disebut lentisel untuk pertukaran gas.   
  • Korteks. Atau sering disebut kulit pertama. Korteks bagian luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, sedangkan makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Sel-sel korteks tidak tersusun rapat dan mempunyai banyak ruang antarsel yang amat penting untuk berlangsungnya pertukaran gas. Pada korteks batang, berbagai jenis tumbuhan sering ditemukan misalnya klorenkim, zat tanin, kolenkim, zat tepung, sel batu, dan serat. Kadang kala juga sering ditemukan adanya kelenjar minyak. Bagian terdalam dari korteks adalah endodermis atau kulit dalam.
  • Endodermis. Terusun atas selapis sel yang mempunyai bentuk dan susunan khas. Jaringan ini merupakan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Endodermis tumbuhan berbiji tertutup atau Angiospermae mengandung zat tepung sehingga sering disebut sarung tepung. Pada tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae, endodermisnya tidak mengandung zat tepung. 
  • Stele atau silinder pusat. Merupakan bagian terdalam dari batang. Lapisan terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Di sebelah dalam perisikel terdapat parenkim yang terdapat di tengah-tengah stele. Empulur juga terdapat di sekitar kelompok-kelompik ikatan pembuluh, seperti jari-jari, disebut jari-jari empulur. Ikatan pembuluhnya terdiri atas xilem dan floem yang tersusun secara kolateral. Artinya xilem dan floem yang berada dalam keadaan bersisihan, yaitu xilem disebelah dalam dan floem disebelah luar. 

Pada batang muda, kambium hanya terdapat di antara xilem dan floem disebut kambium intravasikuler. Pada perkembangan selanjutnya, parenkim di daerah antarvasis juga berubah menjadi kambium, disebut kambium intervasikuler. Dengan demikian, kambium tersebut berupa lingkaran utuh. 

Beberapa jenis tumbuhan dikotil batangnya tetap lunak dan tidak berkayu. Tumbuhan demikian disebut herba. Tidak semua tumbuhan herba mengalami pertumbuhan sekunder. 

Pada beberapa jenis tumbuhan herba, kambiumnya hanya terdapat pada vasis. Dengan demkian, pertumbuhan sekundernya hanya terbatas pada vasisnya saja. Bagian lain dari batang akan mengalami pertumbuhan sekunder oleh aktivitas kambium intervasikuler yang tidak merata. Kambium ini membentuk kayu atau parenkim saja. Pada herba tertentu, misalnya batang bunga matahari, kayu hanya berbentuk pada bagian batang yang tua saja. 

Tumbuhan herba yang tidak mengalami pertumbuhan sekunder, memiliki ciri khas yang berumur pendek. Tumbuhan yang demikian, misalnya adalah kacang tanah, kacang panjang, kenikir, bunga matahari, dan kangkung. 


Batang Monokotil

Berbeda dengan batang tumbuhan dikotil, meristem apikal batang tumbuhan monokotil lebih kecil. Meristem ini berkembang menjadi kuncup aksiler, bakal daun, tunas ketiak, dan epidermis. Di bawah meristem apikal terdapat meristem primer yang melebar ke sekelilingnya serta menebal, disebut meristem perifer atau meristem tepi. Meristem perifer ini berkembang menjadi bagian utama dari batang yang berisi ikatan pembuluh.


  • Epidermis biasa dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu, serta memiliki dinding yang tebal dilapisi kutikula. Di bawah epidermis terdapat korteks atau hipodermis. Batas korteks dan stele biasanya tidak kelihatan jelas. Namun demikian, pada beberapa jenis monokotil, batas korteks dan stele amat jelas. 
  • Stele terisi oleh ikatan pembuluh yang tersebar dan bertipe kolateral tertutup karena di antara xilem dan floemnya tidak ditemukan adanya kambium. Jumlah ikatan pembuluhnya amat banyak. Setiap ikatan pembuluh didampingi atau dilingkari oleh sarung skelenkim.
  • Silinder pusat berisi pembuluh angkut yang tersebar pada empelur, terkonsentrasi tertama mendekati kulit batang. Ke tepi, jumlah pembuluh banyak tetapi kecil, makin ke tengah, pembuluh lebih besar tetapi jumlahnya sedikit.
  • Di tengah-tengah stele terdapat empulur. Pembessaran batang dilakukan dengan pembentukan rongga dengan menghilangkan bagian empelur kecuali baga bagian kuku. Contohnya bambu.

Tidak adanya kambium menyebabkan batang monokotil pada umumnya tidak dapat tumbuh membesar. Oleh karenanya, seluruh jaringan pada batang monokotil merupakan jaringan primer. Namun demikian, beberapa jenis tumbuhan monokotil, seperti beberapa jenis palem, sesuji, dan nanas seberang, batangnya dapat membesar. 




DAUN

Daun merupakan organ tumbuhan yang mempunyai peran penting dalam memproduksi bahan makanan. Karena dalam daunlah terdapat jaringan yang paling banyak mengandung klorofil. Di samping itu, daun merupakan organ tubuh yang paling luas permukaannya sehingga dapat menyerap engergi cahaya matahari sebesar-besarnya.

Anatomi Daun
Macam jaringan yang menyusun daun pada dasarnya sama dengan jaringan yang menyusun akar dan batang, yaitu epidermis, parenkim, dan jaringan pembuluh.

anatomi-daun

Epidermis. Terdapat pada bagian permukaan atas dan bawah daun. Epidermis berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di sebelah dalam. Pada permukaan daun, terdapat lapisan kutikula yang berfungsi mencegah penguapan. Pada epidermis juga terdapat stomata, yaitu lubung yang dibentuk oleh sel epidermis yang berubah bentuk. Sel tersebut disebut dengan sel penjaga (guard cell).

stomata

Untuk tumbuhan darat yang posisi daunnya mendatar, umumnya stomata terdapat pada epidermis permukaan bawah daun. Sedangkan untuk daun yang posisinya tegak, biasanya stomata terletak pada kedua sisi permukaan daunnya. Pada tumbuhan yang daunnya terdapat pada permukaan air, stomata terletak pada permukaan atas daun. Jumlah stomata pada setiap jenis tumbuhan berbeda. Tumbuhan air biasanya memiliki lebih banyak stomata untuk menambah penguapan air.


Parenkim. Terdapat di bawah epidermis. Parenkim dapat dibedakan menjadi dua, yaitu parenkim palisade dan spons. Kedua parenkim tersebut merupakan mesofil atau daging daun. Pada parenkim ini terdapat banyak klorofil sehingga pada bagian inilah proses fotosintesis berlangsung.

Ikatan Pembuluh. Terdiri atas xilem dan floem. Ikatan pembuluh atau vasis ini terdapat di dalam tulang-tulang atau urat daun, yang tampak menonjol pada permukaan bawah daun. Ikatan pembuluh ini merupakan lanjutan ikatan pembuluh pada batang dan akan berakhir pada celah kecil yang terdapat pada tepi daun. Celah ini disebut hidatoda.
ikatan-pembuluh



sumber gambar :
http://www.cactus-art.biz/note-book/Dictionary/aaa_Dictionary_pictures/root_tip.jpg
http://www.daviddarling.info/images/hypogeal_germination.jpg
http://www.uic.edu/classes/bios/bios100/lectf03am/rootanatomy.jpg
http://images.tutorvista.com/content/plant-histology/dicot-root-cress-section.jpeg
http://blog.lib.umn.edu/michaels/fall09courseguide/casparian.jpg
http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/library/webb/BOT410/Roots/CaspStripXSTEM400.jpg
http://www.auburnschools.org/drake/jwilliams/New%20Stuff/Leaf%20Structure%20Diagram.jpg
http://thumbs.dreamstime.com/thumblarge_481/126707782224Dg0V.jpg
http://www.theconsultant.net/wp-content/photos/bean_leaf.jpg
Lanjut Baca »

5 September 2012

Bola Voli

Sejarah Bola Voli

Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan, seorang pembina pendidikan jasmani di Young Men's Christian Association (YMCA) di kota Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat. Morgan memutuskan untuk menggabungkan elemen-elemen dari bola basket, baseball, tennis, dan bola tangan untuk membuat permainan bagi perkumpulan pebisnis yang menginginkan kontak fisik yang lebih sedikit dari bola basket. Morgan mengambil net yang dipergunakan untuk tennis dan menaikkannya sedikit lebih tinggi dari tinggi rata-rata pria.

william-g-morgan

Kemudian, permainan bola voli ini terus-menerus mengalami perubahan dan perkembangan menuju sebuah permainan yang modern. Perubahan dimulai dari peralatan bermain, seperti bola dan jaring/net. Setelah itu, Morgan memesan bola voli kepada perusahaan alat-alat olahraga sehingga bola tersebut hampir sama dengan bola yang digunakan dalam permainan bola voli sekarang ini.

Morgan memperkenalkan permainan ini dengan nama "minonnete". Tidak lama kemudian, Dr. Halsted Springfield menyarankan agar Morgan mengganti nama minonnete menjadi "Volleyball". Young Men Christian Association (YMCA) menyelenggarakan kejuaraan nasional bola voli yang pertama pada 1922. Pada 1929, Amerika Serikat menjadi organisasi bola voli nasionalnya yang diketuai oleh dr. George J. Fisher dari New York.

Perkembangan dan kemajuan permainan bola voli terus mengamali peningkatan, sampai memasuki daratan Eropa TImur, seperti Uni Soviet, Cekoslowakia, dan Rumania. Pada tahun 1961, organisasi bola voli Pakistan menyelenggarakan kejuaraan di Karachi, Pakistan Barat. Kejuaraan tersebut diberi nama "Morgan Cup Tournaments" sebagai penghormatan kepada William G. Morgan atas jasanya menciptakan permainan bola voli. Kejuaraan tersebut diikuti oleh tiga negara, yaitu Pakistan, Jepang, dan Indonesia.

Permainan bola voli di Indonesia mulai masuk pada 1928. Permainan ini mulai diperkenalkan oleh guru-guru dan serdadu Hindia Belanda. Pada PON II tahun 1952, permainan bola voli sudah termasuk salah satu cabang yang dipertandingkan. Pada saat itu, Indonesia belum memiliki induk organisasi bola voli. Barulah pada 22 Januari 1955 lahir induk organisasi permainan bola voli di Indonesia, yaitu Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI). Berdirinya organisasi ini dipelopori oleh klub bola voli Surabaya (IBVOS) dan klub bola voli Jakarta (PERVID) yang diprakarsai oleh W.J. Latumeten, sekaligus sebagai ketua PBVSI pertama.


Peraturan Permainan
Berikut ini merupakan beberapa peraturan permainan yang ditetapkan oleh Federation Internationale de Volleyball (FIVB) dan PBVSI.
  1. Lapangan :
  2. lapanganvoli
    • Jarak dari garis serang ke garis pemisah permainan adalah tiga meter.
    • Jaring/Net. Panjang 9 m (sesuai lebar lapangan), lebar 1 m (terdiri atas 10 buah mata jaring, ukuran 10x10 cm)
    • Tinggi jaring/net. Untuk putra 2,43 m dan putri 2,24 m
  3. Bola :
  4. bola-voli
    • Berbentuk bundar/bulat
    • Terbuat dari kulit lunak atau bahan sintesis
    • Garis lingkaran 65-67 cm dengan berat 260-180 gram
    • Terdiri dari satu warna cerah atau kombinasi warna
  5. Jumlah pemain. Suatu permainan dilakukan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri atas enam orang pemain termasuk seorang libero.
  6. Perlengkapan pemain.
    • Baju kaos olahraga bernomor punggung dan bernomor dada.
    • Celana pendek, pada bagian paha kanan terdapat nomor.
    • Kaos kaki dan sepatu karet
  7. Penilaian.
    • Akibat kesalahan reli
      • Apabila pelaku servis memenangkan reli, timnya memperoleh satu angka dan harus melanjutkan servis.
      • Apabila pelaku servis gagal/kalah dalam reli, regu penerima memperoleh satu angka dan berhak melakukan servis.
    • Kemenangan dalam setiap set
      • Suatu set (kecuali set V) dimenangkan oleh suatu regu yang lebih dahulu mendapat angka 25 dengan minimal selisih dua angka
      • Dalam kedudukan 24-24, permainan dilanjutkan sampai selisih dua angka (26-24, 27-25, dst.)
      • Dalam kedudukan kemenangan set 2-2, set penentuan (set V) dimainkan hingga angka 15 dengan selisih minimal dua angka (16-14, 18-16, dst.)
      • Jika suatu regu menolak untuk bermain setelah dipanggil, regu tersebut dinyatakan kalah 0-3 dan 0-25 untuk setiap set.
  8. Memainkan bola.
    • Pukulan regu.
      • Suatu regu berhak memukul bola maksimal tiga kali (di samping bendungan) untuk mengembalikan bola itu ke lapangan lawan.
      • Pukulan bola dari regu tidak hanya pukulan yang disengaja oleh pemain, tetapi termasuk juga sentuhan pada bola yang tidak disengaja.
      • Seorang pemain tidak boleh memukul bola dua kali secara berturut-turut
    • Sentuhan yang serentak.
      • Dua atau tiga pemain boleh menyentuh bola pada saat yang sama
      • Jika dua atau tiga pemain seregu menyentuh bola secara serempak, hal itu dihitung sebagai dua atau tiga pukulan (kecuali pada bendungan)
      • Jika dua atau tiga pemain seregu menjangkau bola tetapi hanya seorang pemain yang menyentuhnya, dihitung satu pentulan. Jika para pemain bertabrakan, hal itu bukan suatu kesalahan.
      • Jika terjadi sentuhan yang serempak dengan lawan di atas net dan bola tetap dalam permainan, regu penerima boleh memainkannya lagi sebanyak tiga kali pukulan. 
      • Jika bola tersebut "keluar", hal itu merupakan kesalahan dari regy pada petak lapangan di seberang jatuhnya bola. 
      • Jika sentuhan serempak dengan pihak lawan mengarah terjadinya "bola tertahan" atau held ball, hal itu merupakan suatu kesalahan ganda dan reli diulang kembali. 
    • Pukulan yang dibantu. 
      • Seorang pemain tidak diperkenankan mendapat bantuan dari teman seregunya atau struktur atau objek lain dalam usaha untuk meraih bola. Meskipun demikian, seorang pemain yang akan melakukan suatu kesalahan (menyentuh net atau menginjak atau melewati garis tengah) boleh ditahan atau ditarik kembali oleh teman seregunya.
    • Karakteristik pukulan.
      • Bola boleh disentuh dengan satu bagian tubuh dari ujung kaki ke atas.
      • Bola harus dipukul dengan baik dan tidak tertahan (termasuk diangkat, didorong, diantar atau dilempar). Bola itu dapat dipantulkan ke berbagai arah.
      • Bola boleh menyentuh beberapa bagian tubuh asal sentuhnannya berlangsung secara serempak.
        • Pada bendungan, sentuhan bola dengan seseorang atau lebih pembendung boleh terjadi secara berurutan, asalkan sentuhan itu terjadi dalam satu tindakan.
        • Pada pukulan pertama dari suatu regu, kecuali kalau bola itu dimainkan dengan passing atas menggunakan jari tangan, bola boleh menyentuh beberapa bagian tubuh secara berurutan, asalkan sentuhan itu terjadi dalam satu tindakan.
    • Kesalahan dalam memainkan bola.
      • Empat kali pukulan : satu regu memukul bola empat kali ketika mengembalikannya.
      • Pukulan yang dibantu : seorang pemain mendapat bantuan dari teman seregunya atau struktur atau objek dalam usaha meraih bola
      • Bola tertahan : seorang pemain tidak memukul bola secara baik
      • Sentuhan ganda : seorang pemain memukul bola dua kali secara berturut-turut atau bola menyentuh beberapa bagian tubuhnya secara berturut-turut.

Formasi Pemain ialah sebuah bentuk pengaturan posisi pemain dari suatu tim, baik pada waktu menyerang ataupun bertahan. Dilihat dari susunannya, posisi pemain di lapangan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu posisi pemain depan dan posisi pemain belakang. Pemain depan biasanya bertugas sebagai penyerang sekaligus juga sebagai pembendung serangan dari lawan, sedangkan pemain belakang efektif berperan sebagai pemain bertahan. 

Pada dasarnya, posisi-posisi dalam permainan bola voli tersebut terbagi atas empat bagian yaitu :
  • Pengumpan (toaster atau tosser). Pengumpan dalam permainan bola voli umumnya hanya seorang saja dan merupakan inspirator atau pengatur serangan. Pada waktu melaksanakan tugasnya di lapangan, dia harus selalu menempatkan posisinya sedemikian rupa di daerah serang, dan berhak penuh mengambil bola kedua dengan sebaik-baiknya untuk diteruskan kepada pemukul.
  • Pemukul (smasher atau spiker). Pemukul biasanya menempati posisi di daerah depan dan bertugas menyeberangkan bola sekeras-kerasnya ke lapangan lawan dengan tujuan agar lawan sulit atau tidak bisa menguasainya. Posisi pemain depan dalam kondisi tertentu bisa saja melakukan bola tipuan. 
  • Pembendung (blocker). Posisi pemain depan juga bertanggung jawab penuh terhadap serangan lawan. Ia berusaha menutup ruang gerak pukul lawan di daerah serang.
  • Penutup (cover). Penutup ialah pemain yang tidak melakukan bendungan dan bertugas menutup daerah kosong di sekitar bendungan.

Teknik Bermain Bola Voli
Setiap pemain sebaiknya dapat menguasai teknik bermain bola voli dengan baik. Hal ini akan membantu kesiapan pemain dalam menghadapi permainan di lapangan. Berikut adalah beberapa teknik bermain bola voli yang perlu diperhatikan oleh setiap pemain. Teknik dasar bermain bola voli ini dapat dikuasai melalui proses latihan yang baik.
  • Servis atas.
    • Berdiri sambil memegang bola dengan satu tangan. Tempatkan salah satu kaki yang berlawanan dengan tangan pemukul di depan.
    • Lambungkan ke atas melewati kepala, pukul bola tersebut dengan mengayunkan tangan pemukul dari belakang ke depan. (ke arah bola)
    • Lakukan gerakan lenjutan dengan melangkahkan kaki belakang ke depan dan meluruskan tangan pemukul ke depan mengikuti arah bola.
  • Mengumpan Bola. Berdasarkan arah datangnya bola, ada dua jenis teknik mengumpan bola, yaitu mengumpan bola atas dan mengumpan bola bawah.
    • Mengumpan bola atas. Berdiri rileks, kedua kaki dibuka selebar bahu dengan posisi sejajar (bisa juga posisi salah satu kaki di depan), pandangan diarahkan pada bola. Tekuk kedua lutut sedikit dan tempatkan kedua tangan di depan muka. Kedua sikut ditekuk, kedua tangan dibuka rileks. Doronglah bola dengan kedua telapak tangan sambil meluruskan kedua lengan (gerakan lanjutan) dan dibantu dengan meluruskan kedua tungkai.
    • Mengumpan bola bawah. Berdiri rileks, kedua kaki dibuka lebar dengan posisi sejajar (dapat juga posisi salah satu kaki di depan), pandangan diarahkan pada bola. Tekuk kedua lutut sedikit dan tempatkan kedua lengan lurus di depan badan dengan kedua tangan saling bertautan. Ayun kedua tangan dari bawah ke atas (ke bola) dibantu dengan meluruskan kedua tungkai.
  • Memukul bola keras (Smash).
    • Lambungkan bola melewati kepala, lentingkan badan sedikit ke belakang, kemudian gerakkan badan ke depan disertai gerakan mengayunkan tangan pemukul dari belakang ke depan (ke arah bola).
    • Lakukan gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki belakang ke depan dan meluruskan tangan pemukul ke depan mengikuti arah bola. Jika perlu untuk menambah kerasnya bola, lakukan gerakan lompatan sedikit ke depan.
sumber : 
Asep Kurnia Nenggala. 2006. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan untuk kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Indonesia: Grafindo.
Moh. Gilang. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA kelas XI. Jakarta: Ganeca Extract.
http://www.volleyball.org/
http://images.betterworldbooks.com/159/The-Untold-Story-of-William-G-Morgan-Inventor-of-Volleyball-9781595941893.jpg
http://www.iagram.com/art/volleyball.png
http://www.sportshox.com/upload_files/571/Mikasa%20MVA300%20VolleyBall.jpg
Lanjut Baca »

3 September 2012

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7. Semula ibu kotanya di Muara Takus. Setelah wilayahnya bertambah luas, ibu kotanya berpindah-pindah. Mula-mula pindah ke Jambi, kemudian ke Palembang.

Wilayah kerajaan Sriwijaya sangat luas, meliputi berbagai daerah Nusantara, bahkan sampai ke luar Nusantara. Dari tepian sungai Musi di Sumatera Selatan, pengaruh Kerajaan Sriwijaya terus meluas mencakup Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut Jawa Bagian barat, Bangka, Jambi Hulu, dan mungkin juga Jawa barat (Tarumanegara), Semenanjung Malaya hingga ke Tanah Genting Kra.

kerajaan-sriwijaya
Orange=pusat Sriwijaya, Orange pucat=daerah kekuasaan, Merah tebal=rute perdagangan besar, Merah tipis=rute perdagangan kecil, Bulat merah=ibukota, Bulat Hitam=pusat perkotaan penting

Peranan Sriwijaya
Sebagai Negara Maritim.
Untuk menjaga keamanan wilayah lautan yang cukup luas, Sriwijaya membangun armada yang kuat. Sriwijaya memiliki ciri khas yaitu sebagai negara perdagangan. Itu dikarenakan kebanyakan kerajaan lain adalah kerajaan agraris. Armada yang kuat diperlukan untuk menjamin keamanan perdagangan lewat laut. Armada Sriwijaya mampu mengamankan seluruh lautan Nusantara dan Selat Malaka. Bahkan Sriwijaya pun berhasil membangun pangkalan armada di Ligor, Semenanjung Malaka. Karena armada kuat yang mampu menguasai lautan Nusantara sekaligus melindunginya itulah yang membuat Sriwijaya disebut-sebut sebagai Negara Maritim.

Dilihat dari jalur pelayaran antara India dengan Cina, letak Sriwijaya sangat strategis. Sebab Pulau Sumatera dilewati oleh dua jalur pelayaran antara India dengan Cina. Kedua jalur pelayaran India-Cina itu adalah :
  • Jalur utara, lewat Selat Malaka
  • Jalur selatan, lewat Selat Sunda
Kedua jalur pelayaran tersebut sangat menguntungkan Sriwijaya. Kapal-kapal dagang yang lewat jalur utara maupun selatan, tentu melewati pantai timur Sumatera. Oleh karena itu, pastilah kapal-kapal tersebut singgah di bandar Sriwijaya. Hal itu mendorong kemajuan pelayaran dan perdagangan Sriwijaya. Sementara itu, armada Sriwijaya selalu siaga menjaga keamanan wilayah lautnya, dan mengamankan serta memperlancar perdagangannya. Usaha-usaha yang dijalankan oleh armada Sriwijaya ialah :
  • Menguasai jalur-jalur pelayaran dan pelabuhan-pelabuhan
  • Merebut daerah-daerah yang dapat menjadi saingan dalam perdagangan
  • Membasmi bajak laut, untuk menjamin keamanan kapal-kapal dagang. (Oleh karena itu, para kapal dagang yang menuju ke bandar Sriwijaya benar-benar merasa aman dan tidak takut untuk singgah ke sana)
Kapal-kapal dagang dari seluruh Nusantara dan Asia Tenggara pun berlabuh di bandar Sriwijaya. Bahkan kapal-kapal dagang India dan Cina juga berlabuh disitu.

Sebagai Pusat Agama Buddha.
Peranan Sriwijaya sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu tentang agama Buddha. Di kerajaan Sriwijaya terdapat sebuah perguruan tinggi agama Buddha. Di perguruan tinggi tersebut diajarkan ilmu tentang agama Buddha dan ilmu bahasa sansekerta. Lebih dari seribu orang pendeta Buddha belajar di Perguruan Tinggi Sriwijaya. Mereka ada yang berasal dari Cina, ada pula yang berasal dari Tibet. Pendeta yang berasal dari Cina antara lain bernama I-Tsing. Sedangkan yang berasal dari Tibet bernama Atisa.

Atisa menjadi murid pendeta Dharmakirti (Sakyakirti), pendeta tertinggi kerajaan Sriwijaya. Dharmakirti juga menjabat sebagai mahaguru di Perguruan Tinggi Sriwijaya. Para pendeta Cina yang akan belajar di Perguruan Tinggi Nalanda (India), terlebih dahulu harus belajar di Perguruan Tinggi Sriwijaya untuk memperdalam ilmu tentang agama Buddha dan bahasa Sansekerta.

Raja Sriwijaya bukan hanya pemeluk agama Buddha yang taat, tetapi juga menjadi pelindung bagi para pemeluk agama Buddha lain. Pemuda-pemuda Sriwijaya dikirimkan ke India untuk menuntut ilmu agama Buddha ke Perguruan Tinggi Nalanda. Di India, Raja Balaputradewa membangun sebuah biara di Benggala. Gunanya sebagai tempat tinggal bagi para pemuda Sriwijaya yang bersekolah disana. Pembangunan biara itu mendapat bantuan dari Raja Dewapaladewa, raja dari Kerajaan Pala di Benggala, India. Hal itu dapat diketahui dari prasasti Nalanda di India yang berangka tahun 860. 

Sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya
  • Prasasti
    • Prasasti Kedukan Bukit. Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan bahwa Raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang membawa tentara sebanyak dua puluh ribu orang berhasil menundukan Minangatamwan. Dengan kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud Minangatamwan itu kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itu sangat strategis untuk perdagangan.
    • Prasasti Telaga Batu. Prasasti ini menyebutkan tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat terhadap raja Sriwijaya dan juga melakukan tindakan jahat.
    • Prasasti Talang Tuwo. Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan taman Srikesetra atas perintah raja Dapunta Hyang.
    • Prasasti Kota Kapur. Prasasti berangka 686 M itu menyebutkan bahwa kerajaan Sriwijaya berusaha untuk menaklukan bumi Jawa yang tidak setia pada Kerajaan Sriwijaya. Prasasti tersebut ditemukan di Pulau Bangka.
    • Prasasti Karang Berahi. Prasasti berangka tahun 686 M itu ditemukan di daerah pedalaman Jambi, yang menunjukkan penguasaan Kerajaan Sriwijaya atas daerah itu. 
    • Prasasti Ligor. Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang ibukota Ligor dengan tuhuan mengawasi pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka.
    • Prasasti Nalanda. Prasasti ini menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai raja terakhir dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti itu, Raja Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas Dinasti Syailendra. Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Dewa Paladewa berkenan membebaskan lima desa dari pajak dan sebagai gantinya membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.
  • Berita Arab. Dari berita ini diketahui bahwa banyak pedagang Arab yang melakukan kegiatan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya. Bahkan di pusat Kerajaan Sriwijaya ditemukan perkampungan-perkampungan orang-orang Arab sebagai tempat tinggal sementara. Keberadaan kerajaan Sriwijaya juga diketahui dari sebutan orang-orang Arab terhadap Kerajaan Sriwijaya seperti Zabaq, Sabay, atau Sribusa. 
  • Berita India. Dari berita ini diketahui bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerajaan yang ada di India seperti Kerajaan Nalanda dan Kerajaan Cholamanda. Dengan kerajaan Nalanda disebutkan bahwa Raja Sriwijaya mendirikan satu prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Nalanda. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin hubungan dengan Kerajaan Chola (Cholamanda) yang terletak di India Selatan tetapi putus setelah Raja Rajendra Chola ingin meguasai Selat Malaka. 
  • Berita Cina. Berita ini ditulis oleh I-Tsing berdasarkan catatan perjalanannya. Ia mengadakan perjalanan dari Kanton ke India. Di Sriwijaya, I-tsing singgah selama enam bulan untuk belajar bahasa Sansekerta. Sepulang dari India tahun 685 M, ia singgah lagi di Sriwijaya. Kali ini ia tinggal di Sriwijaya selama empat tahun untuk menerjemahkan teks-teks Buddha dari bahasa Sansekerta ke Cina.
prasasti-karang-brahi
prasasti karang brahi
prasasti-telaga-batu
prasasti telaga batu

prasasti-kota-kapur
prasasti kota kapur
Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sriwijaya antara lain adalah :
  • Raja Dapunta Hyang. Berita mengenai raja ini diketahui melalui Prasasti Kedukan Bukit 683 M dan prasasti talang tuwo 684 M. Pada masa pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke wilayah Jambi. Sejak awal pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah bercita-cita untuk menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan Maritim.
  • Raja Cri Indrawarman berdasarkan berita Cina tahun 724 M.
  • Raja Rudrawikrama berdasarkan berita Cina tahun 728 M.
  • Raja Wishnu berdasarkan prasasti Ligor tahun 775 M.
  • Raja Maharaja berdasarkan berita Arab tahun 851 M.
  • Raja Balaputradewa. Dilihat dari prasasti Nalanda tahun 860 M. Pada awalnya, Raja Balaputradewa adalah raja dari Kerajaan Syailendra (di Jawa Tengah. Ketika terjadi perang saudara di kerajaan Syailendra antara Balaputradewa dan Pramodhawardani yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Bapalputradewa mengalami kekalahan. Akibat kekalahan itu, Raja Balaputradewa lari ke Sriwijaya. Di kerajaan Sriwijaya berkuasa raja Dharma Setru yang tidak memiliki keturunan sehingga kedatangan Raja Balaputradewa di kerajaan Sriwijaya disambut baik. Kemudian dia diangkat menjadi raja. Pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat dan mengalami masa kejayaannya. Raja Balaputradewa meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan rakyat Sriwijaya. Disamping itu, raja Balaputradewa menjalin hubunga dengan kerajaan-kerajaan di luar wilayah Indonesia, terutama dengan kerajaan-kerajaan di India seperti kerajaan Benggala (Nalanda) juga dengan Kerajaan Chola. Bahkan pada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.
  • Raja Cri Udayadityawarman berdasarkan berita Cina tahun 960 M.
  • Raja Cri Udayaditya berdasarkan berita Cina tahun 962 M.
  • Raja Cri Cudamaniwarmadewa berdasarkan berita Cina tahun 1003 dan prasasti Leiden tahun 1044 M.
  • Raja Maraviyatunggawarman berdasarkan Prasasti Leiden tahun 1044 M.
  • Raja Sanggrama Wijayatunggawarman. Dilihat dari Prasasti Chola tahun 1004 M.Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya mendapat ancaman dari kerajaan Chola. Di bawah Raja Rajendra Chola, Kerajaan Chola melakukan serangan dan berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. Sanggrana Wijayatunggawarman berhasil ditawan, namun pada masa pemerintaah Raja Kulottunga I di kerajaan Chola, Raja Sanggrama Wijyatunggawarman dibebaskan kembali. 

Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya 

Akibat dari persaingan di bidang pelayaran dan perdagangan, Raja Rajendra Chola mengadakan dua kali penyerangan. Pada penyerangan kedua, Raja Chola berhasil menangkap Raja Sanggrama Wijayatunggawarman serta berhasil merebut kota dan bandar-bandar penting Kerajaan Sriwijaya.

Pada abad ke-13 M, Sriwijaya mengalami kemunduran yang luar biasa.

Kedudukan Kerajaan Sriwijaya makin terdesak, karena munculnya kerajaan-kerajaan besar yang juga memiliki kepentingan dalam dunia perdagangan, seperti kerajan Siam di sebelah utara. Kerajaan Siam memperluas kekuasaannya ke arah Selatan dengan menguasai daerah-daerah di Semenanjung Malaka termasuk Tanah Genting Kra. Jatuhnya Tanah Genting Kra ke dalam kekuasaan kerajaan Siam mengakibatkan kegiatan pelayaran perdagangan di Kerajaan Sriwijaya makin berkurang.

Dari daerah timur, Kerajaan Sriwijaya terdesak oleh perkembangan Kerajaan Singasari, yang pada waktu itu di perintah oleh Raja Kartanegara. Kerajaan Singasari yang bercita-cita menguasai seluruh wilayah Nusantara mulai mengirim ekspedisi ke arah barat yang dikenal dengan ekspedisi Pamalayu. Dalam ekspedisi ini, Kerajaan Singasari mengadakan pendudukan terhadap Kerajaan Melayu, Pahang, dan Kalimantan sehingga mengakibatkan kedudukan Kerajaaan Sriwijaya makin terdesak.

Para pedagang yang melakukan aktivitas perdangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang, karena daerah-daerah strategis yang pernah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya telah jatuh ke kekuasaan raja-raja sekitarnya. Akibatnya, para pedagang yang melakukan penyeberangan ke Tanah Genting Kra atau yang melakukan kegiatan ke daerah Melayu tidak lagi melewati wilayah kekuasaan Sriwijaya. Keadaan seperti ini tentu mengurangi sumber pendapataan kerajaan.

Dengan alasan itulah, maka sejak akhir abar ke-13 M Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan kecil dan wilayahnya terbatas pada daerah Palembang. Kerajaan Sriwijaya yang kecil dan lemah akhirnya dihancurkan oleh kerajaan Majapahit tahun 1377 M.

sumber gambar : http://misterdeejay.metaforix.net/indonesia/colonialism/before/Eempire.jpg dan balaputradewa dari Visit MUSI
sumber tulisan : Sejarah untuk SMA kelas XI Erlangga, IPS Sejarah Nasional dan Umum Untuk STLP kelas 1 Tiga Serangkai, dan http://www.scribd.com/doc/12620227/Kerajaan-Sriwijaya
Lanjut Baca »