15 April 2012

Mollusca

Mollusca berasal dari bahasa latin, mallis = lunak. Mollusca bersifat kosmopolit, artinya ditemukan dimana-mana. Mollusca mempunyai kemampuan beradapstasi yang tinggi.

Karakteristik Mollusca :
  • Tubuhnya bilateral atau simetris
  • Tubuh pendek dan terlindung cangkang, yang tersesun atas zat kapur yang dihasilkan oleh kelenjar mantel. Struktur kepala mollusca semakin berkembang.
  • Alat pencernaan telah berkembang sempurna. Salurannya memanjang dari mulut hingga ke anus. Pada mulut telah ditemukan lidah bergerigi atau radula, anusnya terbuka di rongga mantel. Kelenjar pencernaan telah berkembang baik. 
  • Kecuali Cephalopoda, peredaran darahnya terbuka. Jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang dikelilingi perikardium.
  • Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang, atau mantel.
  • Alat ekskresinya berupa ginjal.
  • Sistem sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf (ganglion), yaitu ganglion serebral, ganglion visceral, dan ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan oleh serabut-serabut saraf.
  • Alat kelamin umumnya terpisah (dioseus), tetapi ada pula yang hermaprodit pembuahannya eksternal. 
Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki, serta ada tidaknya cangkang, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yaitu :
  1. Bivalvia, yaitu golongan kerang.
  2. Gastropoda, yaitu golongan siput.
  3. Cephalopoda, yaitu golongan cumi-cumi.
  4. Scaphopoda, yaitu golongan si cangkang gading.
  5. Polyplacophora, yaitu golongan kiton.


BIVALVIA



Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang berupa katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Selain itu ada beberapa nama lain untuk Bivalvia yakni Pelecypoda dan Lamillibranchiata. Pelecypoda (Yunani, pelecys = kapak kecil, podos = kaki) artinya hewan berkaki pipih seperti mata kapak sedangkan disebut Lamillibranchiata karena berinsang berlapis-lapis.

Struktur tubuh Bivalvia

Kelas ini mencakup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yan gkeras. Bagian cangkang terdiri atas bagian dorsal dan bagian ventral.
Cangkang kerang terdiri atas tiga lapisan, yaitu: (dari luar ke dalam)
  1. Periostrakum, merupakan lapisan tipis yang tersusun atas zat tanduk, sehingga sering disebut dengan lapisan tanduk. Fungsinya untuk melindungi lapisan yang adal disebelah dalamnya.
  2. Prismatik, merupakan lapisan tengah yang terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma. 
  3. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. Jika terkena sinar, mampu memancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut lapisan mutiara. Lapisan mutiara ini terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada sel-sel mantel. Didasarkan pada kenyataan ini maka manusia membuat mutiara.
Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon. Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamela yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2dan CO2 terjadi para insang dan sebagian mantel.

Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang menjadi larva glosidium yang terlindung oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain, misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama, larva akan keluar da hidup sebagaimana nenek moyangnya.
Mantle = mantel,  foot = kaki, gills = insang, heart = hati, adductor muscle = mulut, stomach = perut,

Contoh Bivalvia :
  • Asaphis detlorata / remis
  • Teredo navalis / kerang pengebor kayu
  • Mytilus edulis / kerang hijau
  • Meleagrina margaretifera / kerang mutiara

GASTROPODA

Gastropoda (Yunani, gaster = perut, podos = kaki) berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan menggunakan perutnya. Hewan ini meliputi 50.000 species, tetapi 15.000 diantaranya telah punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi, baik di darat, di air tawar, maupun di air laut.

Struktur tubuh Gastropoda 

Tubuh larvanya bilateral simetris tetapi pada perkembangan selanjutnya tubuh bagian belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir membentuk lingkaran. Kecuali siput telanjang atau Vaginula seluruh anggota tubuh Gastropoda terlindung oleh sebuah cangkang berkatup satu, sehingga disebut univalve.

Tubuh siput terdiri atas kepala dan badan. Struktur kepala sudah tampak jelas. Pada bagian ini terdapat dua pasang tentakel dan mulut. Tentakel yang terdapat di kepala tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup di darat) dan sepasang tentakel untuk indra pembau.
Mulut Gastropoda telah berkembang baik. Letaknya diujung anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula didasar mulutnya.

Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung terdiri atas serambi dan ventrikel yang terletak dalam rongga perikardial. Peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka.

Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air, dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melaksanakan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.

Alat eksresinya berupa ginjal yang terdapat didekat jantung. Ginjal ini mempunyai saluran ekskresi yang bermuara pada rongga mantel.

Sistem saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion visceral, ganglion pedal, dan ganglion serebral. Dibawah ganglion pedal terdapat sepasang alat keseimbangan atau statosit.

Siput berkembang biak secara kawin dan bersifat hermaprodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil sperma dan ovum. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma, ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan ovum yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin. Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan diantara bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas.

Contoh Gastropoda, antara lain:
  • Vivipara javanica / kreco
  • Limnaea truncatula / siput perantara fasciolosis
  • Melania testudinaria / sumpil
  • Achatina fulica / bekicot
  • Ampularia ampulacea / keong gondang


sumber gambar :
http://biology.uco.edu/AnimalBiology/Mollusca/Bivalvia/bibalviascallops1.jpg
http://www.manandmollusc.net/lesson_plan_anatomy_files/lp_anatomy_files/bivalve_anatomy_lab.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar