18 Maret 2012

Perilaku Menyimpang



KONFORMITAS
adalah bentuk interaksi yang didalamnya seseorang berperilaku sesuai yang diharapkan kelompok/ masyarakat dimana ia tinggal. Dengan kata lain, konformitas proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara menaati norma dan nilai-nlai dalam masyarakat sehingga melahirkan kepatuhan.

PERILAKU MENYIMPANG
Suatu perilaku menyimpang (deviance) terjadi apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut Kornblum : penyimpangan tidak saja ditemui pada individu / masyarakat (penyimpangan dan penyimpang) tapi dapat juga pada industri (deviant institution)

Menurut Robert M.Z. Lawang : perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial.

Sumber perilaku menyimpang menurut para ahlinya:
  • Edward H. Sutherland : mengemukakan sebuah teori yang dinamakannya differential association. Penyimpangan berasal dari pergaulan yang berbeda, penyimpangan melalui proses alih budaya atau proses belajar.
  • Edwin M. Lemert : penyimpangan terjadi karena proses labelling (pemberian cap,etika,merek) yang diberikan masyarakat kepadanya. Menurut Lemert perilaku menyimpang dapat dibagi :
    • Penyimpangan primer (primariry deviation) : yaitu perbuatan menyimpang yang dilakukan seseorang namun masih dapat diterima sosial. Ciri : sifatnya sementara, tidak berutang.
    • Penyimpangan sekunder (secondary deviation) : yaitu perbuatan yang dilakukan seseorang secara umum dikenal sebagai perilaku/ perbuatan yang menyimpang.
  • Menurut Emile Durkheim : orang yang berwatak jahat akan selalu ada dan kejahatan pun akan selalu ada. Bahkan kejahatan itu perlu bagi masyarakat karena dengan adanya kejahatan maka molaritas dan hukum dapat berkembang secara normal.
  • Menurut Karl Marx : perilaku menyimpang merupakan perilaku yang didefinisikan / dibentuk oleh pihak yang berkuasa untuk melindungi kepentingan sendiri.
  • Menurut David Berry : penyimpangan bukan hanya karena kegagalan individu menyesuaikan diri dengan nilai dan norma tetapi juga karena individu tersebut memilih standar dan norma bagi dirinya sendiri yang berbeda dengan standar nilai orang lain. Misalnya : berpenampilan esentrik, punk, dll.
  • Robert K. Merton : perilaku menyimpang bersumber dari struktur sosial. Struktur sosial menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial dan menekan orang tertentu kearah perilaku non-konform. Ada lima tipe cara adaptasi individu terhadap sistuasi tertentu yaitu :
    • Cara  adaptasi konformitas : perilaku seseorang mengikuti cara dan tujuan yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Contoh : siswa kuliah untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.
    • Cara adaptasi inovasi : perilaku seseorang yang mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat, namun ia memakai cara yang dilarang oleh masyarakat. Contoh : untuk mendapatkan nilai ujian yang bagus, siswa berusahan menyontek.
    • Cara adaptasi ritual : perilaku seseorang telah meninggalkan tujuan budaya, tetapi tetap berpegang pada cara yang ditetapkan  masyarakat. Contoh : karyawan yang tidak ingin naik jabatan karena takut gagal.
    • Cara adaptasi retreatisme : yaitu perilaku seseorang tidak mengikuti tujuan dan cara yang dikehendaki. Contoh : orang yang mengalami gangguan jiwa, gelandangan, pemabuk, dan pecandu obat bius. Orang tersebut ada didalam masyarakat, tetapi tidak menjadi bagian masyarakat.
    • Cara adaptasi pemberontakan : seseorang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan struktur sosial yang baru. Contoh : demokrasi tahun 1998 untuk menurunkan kekuasaan Presiden Soeharto dan rezim orde baru.

HUBUNGAN PERILAKU MENYIMPANG DENGAN SOSIALISASI YANG TIDAK SEMPURNA

Perilaku menyimpang dapat terjadi karena :
  • Hasil sosialisasi yang tidak sempurna : jika seorang anak tidak mendapat sosialisasi yang sempurna di lingkungannya (misalnya orang tua broken home) maka jiwa dan kepribadian anak akan terganggu. Si anak tidak dapat hidup wajar dalam masyarakat.
  • Hasil sosialisasi sub kebudayaan menyimpang : misalnya di daerah kumuh, di lokasi pelacuran, dan di lingkunan perjudian, etika kurang diperhatikan, sering mengeluarkan kata-kata kasar, buang sampah sembarangan, dan membunyikan radio keras-keras.
SIFAT-SIFAT PERILAKU MENYIMPANG
  1. Penyimpanngan yang bersifat positif yaitu pneyimpangan yang berdampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya alternatif. Penyimpangan ini tidak merugikan orang lain. Contoh : wanita yang menjadi supir taksi, pria tukang salon, wanita buruh bangunan.
  2. Penyimpangan yang bersifat negatif yaitu perilaku yang berdampak negatif karena berakibat buruk bagi orang lain / masyarakat dan dipandang rendah. Contoh : pembunuh, pemerkosa, koruptor, dll.
MACAM-MACAM PERILAKU MENYIMPANG
  1. Penyimpangan seksual yaitu perilaku seksual yang tidak wajar, seperti :
    • Sodomi : hubungan seksual melalui anus
    • Pedophilia : memuaskan seksual dengan anak kecil
    • Transvertitisme : memuaskan seksual dengan cara mengenakan pakaian lawan jenisnya
    • Sadisme : memuaskan seksual dengan menyakiti lawan jenisnya
    • Homoseks : hubungan seksual antara sesama pria
    • Lesbianisme : hubungang seksula antara sesama wanita
    • Kumpul Kebo : hidup seperti suami istri tanpa menikah
    • Perzinahan : hubungan seksual diluar nikah
    • Necrophilia : Hubungan seksual dilakukan dengan mayat
    • Bestialitas : memuaskan seksual dengan binatang
    • Exhibioni : memuaskan seksusal dengan memamerkan kemaluan
  2. Tindakan kejahatan / kriminal yaitu tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, norma sosial, dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Seperti : pembunuhan, pencurian, perampokan, penganiayaan. Menurut Light Keller dan Calhoun ada 4 tipe kejahatan, yaitu :
    • Kejahatan tanpa korban : kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana. Contoh : berjudi, penyalahgunaan narkoba, mabuk, hubungan seks yang tidak sah yang dilakukan secara sukarela oleh orang dewasa.
    • Kejahatan terorganisir (organized crime) : komplotan kejahatan secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang / kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contoh : komplotan korupsi, perjudian gelap, penadah barang curian, rentenir, penjualan bayi keluar negeri, dan jaringan narkoba internasional.
    • Kejahatan kerah putih (white collar crime) : kejahatan yang mengacu pada kejahatan yang dilakukan orang terpandang / status sosial tinggi dalam rangka pekerjaannya. Contoh : penghindar pajak, penggelapan uang perusahaan, korupsi. 
    • Kejahatan korparat (corporate crime) : kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan dan menkan kerugian. Contoh : perusahaan membuang air limbah industri secara sembanrangan.
  3. Pemakaian dan pengedaran obat terlarang. Menurut Dr. Graham Baliane ada beberapa faktor yang menyebabkan orang terjerumus ke narkoba, yaitu :
    • ingin membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan berbahaya
    • ingin menunjukkan tindakan menentang orang tua otoriter
    • ingin melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman emosional
    • ingin mencari arti hidup yang semu
    • ingin mengisi kekosongan dan kebosanan
    • ingin menghilangkan kegelisahan
    • solidaritas di antara lawan
    • rasa ingin tahu dan iseng
  4. Perilaku menyimpang gaya hidup. Sikap arogansi antara lain kesombongan terhadap sesuastu yang dimilikinya, seperti : kekayaan, kekuasaan, dan kepandaian. Dan juga sikap ekstrensik yaitu perbuatan yang menyimpang dan biasanya dianggap aneh, seperti : lelaki memakai anting, atau benda wanita, seniman berambut panjang, dll.

3 komentar:

  1. thanks banget ya infonyaaa :D membantu dan simpel banget ^^

    BalasHapus
  2. bagus nih~ tapi kalo boleh dikasih sumber referensinya dong~ biar makin mantab
    thx

    BalasHapus