17 Agustus 2012

Struktur dan letak Jaringan Tumbuhan

Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah. Jaringan meristem mempunyai sel kecil dengan dinding tipis dan nukleus relatif besar.

Berdasarkan letaknya dikenal :

Meristem apikal (ujung). Terletak di ujung akar dan ujung batang. Aktivitas meristem ini mengakibatkan batang dan akar memanjang.

meristem apikal

Meristem lateral (samping). Terdapat pada tumbuhan yang telah dewasa. Meristem ini berperan dalam pertumbuhan sekunder, yaitu bertambahnya ukuran batang dan terbentuknya lingkaran tahun. 

meristem lateral
axillary = lateral

Meristem Interkalar (antara). Terdapat pada nodus batang atau tangkai tumbuhan monokotil yang dekat permukaan tanah. Nodus merupakan tempat melekatnya daun.

meristem interkalar


Berdasarkan asalnya dikenal :
  • Meristem primer. Berasal dari jaringan embrional, umumnya terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Pertumbuhan primer ini menyebabkan pemanjangan dari akar atau batang.
  • Meristem sekunder. Adalah meristem primer yang telah differensiasi dan spesialisasi menjadi jaringan dewasa tetapi kembali bersifat embrional. Misalnya kambium dan kambium gabus. Kambium yang terletak diantara berkas pengangkut akan menghasilkan jaringan pengangkut, ke luar membentuk xilem dan ke dalam membentuk floem. Kambium gabus  dari sel-sel korteks yang terdapat dibawah epidermis akan menghasilkan gabus atau periderm yang akan menggantikan epidermis. 


Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya. Spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung fungsi tertentu.



Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan dewasa umumnya tidak lagi mengalami pertumbuhan maka disebut jaringan permanen, meliputi jaringan epidermis, parenkima, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut. Jaringan dewasa merupakan jaringan terluar yang menutupi tumbuhan mulai akar, batang hingga daun. Umumnya jaringan ini terdiri dari selapisan sel yang pipih dan tersusun rapat, bersifat sebagai pelindung dan pertukaran zat.

Jaringan epidermis.
Dapat bermodifikasi sesuai dengan organ yang dilapisinya. Fungsi utamanya adalah untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

Modifikasi epidermis :
Stomata (mulut daun) adalah celah yang dibentuk oleh sel penjaga.

stomatastomata


Trikomata (rambut-rambut) ada yang glanduler, non-glanduler, tidak mengeluarkan sekret, ataupun mengeluarkan sekret.



Spina (duri). Spina palsu dibentuk oleh jaringan bawah epidermis (contohnya mawar). Sedangkan spina sejati dibentuk dari dalam stele (contoh Bougainvillea).

Velamen adalah sel mati dibagian dalam epidermis pada akar gantung tumbuhan anggrek. Sel kipas (motor cell/ bulliform cell) merupakan tambahan pada epidermis atas daun. Contohnya Bambusa vulgaris, dan Cyperus rotundus. Sel kersik (sel silikia) adalah epidermis yang berisi kristal silika.

velamen
velamen
sel kipas
sel kipas


Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim terletak dibawah epidermis, terbentuk dari meristem dasar. Jaringan ini disebut sebagai jaringan dasar karena :
  • Menyusun sebagian besar jaringan pada organ tumbuhan.
  • Terdapat di antara jaringan lain.
  • Dapat dijumpai sebagai selubung berkas pengangkut.
  • Sel-selnya merupakan sel hidup berukuran besar, tipis, bersegi banyak, mampu bersifat embrional, dan mempunyai ruang antar sel. 

Berdasarkan fungsinya dikenal :
  • Parenkim asimilasi. Jaringan parenkim yang menjadi tempat fotosintesis dan mempunyai kloroplas (klerenkim).
  • Parenkim penimbun. Menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan (vakuola yang besar)
  • Parenkim air, mampun menyimpan air. Sel dengan vakuola besar dan ada pada tumbuhan xerofit seperti kaktus.
  • Parenkim pengangkut. Terdapat disekitar xilem dan floem.
  • Parenkim udara (aerenkim). Yaitu parenkim dengan ruang antar sel yang besar sehingga mampu menyimpan udara contohnya tumbuhan air.
  • Parenkim penutup luka. Disebut juga kambium gabus (felogen).
Berdasarkan bentuknya dikenal :
  • Parenkim palisade yang bentuknya memanjang, tegak, dan banyak mengandung klorofil.
  • Parenkim bunga karang yang bentuk dan susunan selnya tidak teratur. Ruang antarselnya relatif besar. Parenkim palisade dan parenkim bunga karang merupakan penyusun mesofil daun.
  • Parenkim bintang mempunyai bentuk seperti bintang, banyak ruang antarsel.
  • Parenkim lipatan. Dinding selnya mengadakan pelipatan ke arah dalam, serta banyak mengandung kloroplas. 


Jaringan Gabus.
Jaringan gabus (periderma) adalah pelindung yang dibentuk untuk menggantikan epidermis. Fungsi jaringan ini adalah untuk melindungi jaringan lain yang terdapat disebelah dalam agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Jaringan ini tampak jelas pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Struktur jaringan ini terdiri dari kambium gabus (felogen) yang akan membentuk gabus (felem) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam.


Jaringan Penyokong.
Tumbuhan mempunyai kolenkima dan sklerenkima sebagai jaringan penyokong. Jaringan penyokong sebenarnya merupakan perkembangan dari jaringan parenkim yang dindingnya mengalami penebalan menjadi kolenkim dan berlanjut menjadi skelerenkim.
Jaringan ini terdiri atas :
kolenkim
kolenkim
  • Kolenkim. Jaringan kolenkim masih merupakan sel hidup dengan dinding sel yang lunak dan plastis (bisa ditarik tapi tidak kembali ke wujud asal). Dapat ditemukan di tepi batang ataupun dalam ikatan pembuluh. Kolenkim mempunyai dinding dengan penebalan tidak merata, dengan sejumlah besar pektin dan hemiselulosa tetapi tidak berlignin. Fungsi kolenkim adalah penyokong pada tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herba.
  • Sklerenkim. Terdiri dari sel mati dengan penebalan dinding yang merata dan mengandung lignin. Menurut bentuknya, sklerenkim dapat dibagi menjadi :
    • Serabut sklerenkim yang berbentuk serabut panjang. Terdapat pada korteks, perisikel, floem atau xilem. Serat pada tumbuhan monokotil terdapat pada bagian daun, misalnya pelepah daun pisang, nanas seberang, dll. Serat pada tumbuhan dikotil seperti rosela dan waru sering digunakan sebagai bahan untuk membuat benang pakainan, tambang, maupun karung.
    • Sklereid (sel batu), berbentuk bersegi dengan dinding yang keras. Umumnya terdiri atas sel yang pendek dan dindingnya banyak memiliki noktah. Terdapat pada semua organ tumbuhan. Fungsinya untuk menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa dan melindungi bagian lunak yang lebih dalam. Dalam praktik mengamati struktur sel sklereid biasa digunakan zat pewarna anilin sulfat untuk mewarnai bagian dinding sel yang mengalami penebalan dari zat kayu atau lignin. Contohnya kulit biji, batok kelapa. 
sklerenkim
sklerenkim


Jaringan Pengangkut. 
Merupakan jaringan yang melaksanakan fungsi transport (pengangkutan zat) yang terdiri atas xylem dan floem. Secara bersamaan keduanya disebut berkas pembuluh (vaskuler).

  • Xylem. Merupakan sel mati yang fungsinya mengangkut air dan unsur hara. Xylem terdiri dari unsur pembuluh (trakea, trakeid), serabut xilem, dan parenkim xylem. Trakea dan trakeid merupakan sel mati yang tersusun membentuk pembuluh kapiler. Trakea penting pada tumbuhan bunga, selnya berupa tabung berdinding tebal (selulosa,lignin) yang ujungnya terbuka (lempeng perforasi). 
  • Floem (pembuluh tapis) terdiri atas sel hidup yang berfungsi menghantarkan zat hasil fotosintesis. Unsur utamanya adalah pembuluh tapis dan parenkim floem. Parenkim floem berfungsi menyimpan cadangan makanan. Serabut floem berfungsi sebagai penyokong. Sel pembuluh tapis berbentuk silindris dengan sitoplasma tanpa inti. Dinding selnya lebih tipis dan tidak berlignin. 

Berkas pengangkut dapat tersusun membentuk beberapa tipe:
  • Konsentris. Xylem dan floem membentuk cincin silindris.
    • Amphicribral. Xylem ditengah dikelilingi oleh floem
    • Amphivasal. Floem ditengah dikelilingi oleh Xylem
  • Radial. Xylem dan floem tersusun berselang-seling.
  • Kolateral. Xylem dan floem terletak bersebelahan. Xylem dan floem terletak bersebelahan. Xylem dibagian dalam dan floem dibagian luar.
    • Kolateral terbuka bila diantaranya terdapat kambium
    • Kolateral tertutup tanpa kambium diantara xilem dan floem
    • Bikolateral bila susunan xylem terapit ditengah oleh floem
amphicribral
amphicribral ; xilem di tengah dikelilingi oleh floem
amphivasal ; floem warna biru dikelilingi oleh xilem warna merah
bikolateral
bikolateral ; xilem diapit oleh floem
bikolateral
bikolateral
radial
radial
kolateral-tertutup
kolateral tertutup
kolateral-terbuka
kolateral terbuka ; 1=kambium,2=xylem,3=floem

sumber gambar:
http://www.cas.muohio.edu/~meicenrd/bmz116/PlantBod/Ram.gif
http://www2.puc.edu/Faculty/Gilbert_Muth/art0037.jpg
http://www.sbs.utexas.edu/mauseth/weblab/webchap6apmer/web6.1-4.jpg
http://www.sciencephoto.com/image/30179/530wm/B7450331-Stomata_on_epidermis_of_rose_leaf-SPL.jpg
http://classconnection.s3.amazonaws.com/431/flashcards/1134431/png/stomata_labled1328672510165.png
http://farm4.staticflickr.com/3199/2949212701_59cf1fbaf3_z.jpg?zz=1
http://www.etitudela.com/profesores/rma/celula/images/tricomas.jpg
http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/library/webb/BOT410/410Labs/LabsHTML-99/Epidermis/Image145.jpg
http://tepapa.files.wordpress.com/2010/03/bulliform-cells-e1269822779412.jpg
http://www2.puc.edu/Faculty/Gilbert_Muth/phot0022.jpg
http://www.nana-bio.com/e-learning/image%20e-learning/parenchyma.jpg
http://www2.puc.edu/Faculty/Gilbert_Muth/art0066.jpg
http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/library/webb/BOT410/410Labs/LabsHTML-99/Stems-1/amphicribralFernTolBlue.jpg
http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/library/webb/BOT410/410Labs/LabsHTML-99/Stems-1/Image288.jpg
http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/library/webb/BOT410/410Labs/LabsHTML-99/Xylem/Image174.jpg
http://accessscience.com/loadBinary.aspx?aID=4301&filename=544500FG0050.gif
http://www.cls.zju.edu.cn/sub/fulab/plant_Antomy/plant/vtxylem/vascul1/images/1060n.jpg

8 komentar: