25 Juli 2012

Sitoplasma dan Membran Sel

MEMBRAN SEL

Membran sel merupakan bagian terluar dari sel. Fungsinya antara lain adalah sebagai berikut.

  • Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
  • Menjadi tempat reaksi, seperti reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi oksidasi dalam respirasi. 
  • Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lainnya, baik zat tersebut berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri. 
  • Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel. 
  • Mengontrol zat-zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan sitoplasma.
Membran sel tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lipidnya terutama berupa fosfolipid, yang merupakan molekul-molukel amfifilik, artinya setiap molekul mengandung 'kepala' hidrofilik dan 'ekor' hidrofobik. 

Membran sel dapat berfungsi sebagai pelindung sel dengan membentuk lapisan ganda fodfolipid (lipid bilayer) dimana kepala hidrofilik menghadap ke arah air pada setiap sisi, sedangkan ekor hidrofobik terlindung dari sentuhan air. 

Membran memiliki dua jenis protein, yaitu protein intregal dan periferal. Protein integral yang menembus di antara lapisan fosfolipid, berfungsi sebagai protein transpor yang membawa zat-zat terlarut yang dibutuhkan sel. Sementara, protein periferal menempel di lapisan fosfolipid. 

Pada bagian membran sel yang menghadap keluar sel, terdapat karbohidrat yang melekat pada protein atau bagian kepala fosfolipid. Karbohidrat yang berikatan dengan protein disebut glikoprotein, sedangkan yang berikatan dengan fosfolipid disebut glikopid

Membran sel secara aktif menentukan zat-zat mana yang dapat dilaluinya dan sekaligus menahan zat mana yang tidak dapat dilaluinya. Berdasarkan kenyataan ini, para ilmuwan menyebutnya sebagai  membran yang bersifat differensial semipermeabel atau selektif permeabel. Dengan cara inilah membran sel berusaha mempertahankan bentuk dan reaksi-reaksi kimia dalam sel agar dapat berjalan terus. 

sumber :  http://www.kurzweilai.net/images/CellMembraneDrawing.jpg 

SITOPLASMA

Sitoplasma adalah cairan beserta zat-zat terlarut yang mengisi ruangan dalam sel dan dibatasi oleh membran sel. Sitoplasma merupakan sistem koloid yang amat dinamis dan senantiasa bergerak. Cairan yang mengisi organel dikenal dengan nama sitosol.

Di dalam sitoplasma maupun sitosol terlarut senyawa organik yang utama untuk kehidupan, ion-ion gas, molekul-molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotida, vitamin, serta protein dan RNA yang membentuk larutan koloid. 

Larutan koloid tersebut mengakibatkan sitoplasma senantiasa bergerak secara acak yang dikenal dengan Gerak Brown. Gerak acak ini dipengaruhi oleh muatan listrik ion-ion (elektroforesis). 

Larutan koloid dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel dan sebaliknya. Sitosol juga merupakan tempat berlangsungnya metabolisme tertentu, seperti glikolisis atau pemecahan glukosa, sintesis protein, sintesis asam lemak, dan lain-lain. Berbagai proses tersebut dilakukan oleh berbagai organel yang membentuk suspensi di dalam sitoplasma. 

Pada sel tumbuhan, sitoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu yang berbatasan dengan membran disebut ektoplasma, sedangkan yang lebih dalam disebut endoplasma. Pada sel hewan, ektoplasma adalah selaput plasma itu sendiri, sedangkan cairan sebelah dalam ektoplasma merupakan endoplasmanya. Ektoplasma tampak lebih jernih dan kompak daripada endoplasma. 

sumber :  http://www.daviddarling.info/images/cell_basic_parts.jpg 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar